Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lansia dengan Diabetes, Usia Boleh Saja Tua, tapi Sikap Tetap Optimistis! Bagaimana Mungkin?

28 Juni 2021   07:36 Diperbarui: 16 Juli 2021   14:32 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir liputan6.com, penyakit diabetes melitus menjadi salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada lansia. Dalam istilah medis, diabetes disebut sebagai penyakit degeneratif menyasar lansia. Penyakit degeneratif sendiri merupakan penyakit yang mengiringi proses penuaan.

Tapi, ini hal ketiga yang ingin saya sampaikan, bahwa menjadi seorang lansia bukanlah akhir dari segala-galanya. Seorang lansia dengan segala pengalaman dan penderitaannya bisa menjadi pelangi yang mengispirasi anak-cucunya, dan juga bagi sahabat dan kerabatnya.

Bahkan, menjadi seorang lansia dengan diabetes sekalipun bukanlah berarti langsung menjadi laskar tak berguna. Seorang lansia dengan diabetes dapat mengedukasi dan memotivasi siapapun orang yang ingin menjaga kadar gula darahnya untuk mencegah secara dini terjadinya diabetes beserta komplikasi-komplikasi penyakitnya yang berakibat fatal.

Menjadi lansia dengan diabetes bukanlah menjadi tua dengan sikap pesimistis. Menjadi lansia dengan diabetes, usia boleh saja tua, tapi sikap tetap optimistis. 

Bagi seorang lansia, dunia boleh saja terasa sepi, tapi TUHAN tak akan pernah membiarkan dia hidup kesepian. Inilah yang perlu disadari oleh setiap lansia, bahkan bagi lansia dengan diabetes sekalipun.

= = =

Sebelum saya mengakhiri tulisan saya ini, saya ingin berbagi tentang sebuah pengamatan saya pada seorang nenek berusia 81 tahun yang menikmati hari-hari lansianya yang tanpa diabetes itu.

Di usianya yang sudah lanjut, sementara massa ototnya semakin susut dan kulitnya yang semakin keriput, semangat hidupnya masih belum surut. Kepada Tuhannya dia semakin sering bertelut. Kepada Sang Khaliknya dia semakin ingin menurut.

Dia sudah mulai bau tanah, mungkin begitu kata-kata canda yang ditujukan kepadanya. Tapi melihat langkah-langkah kakinya, ternyata dia masih bertenaga. Jarak 2,5 km ditempuhnya dalam waktu setengah jam saja.

Di tengah pandemi covid-19 yang mengancam nyawa, dia tetap teratur berolahraga, dia juga tetap selektif memilih menu makannya, dan dia juga asyik beraktivitas di dalam rumahnya. Mengisi kotak-kotak TTS adalah kebiasaannya saat masih ada waktu luang yang tersisa.

Dia cenderung masih sangat mandiri, terlihat mampu hidup sendiri. Tapi ketika tersadar di tengah sepi, maka sepenggal obrolan hangatlah yang dia cari. Senyumnya berseri-seri ketika anak-cucunya datang menyambangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun