b. Memberi tanpa perlu merasa balas jasa. Pemberian sedekah atau zakat secara 'online' memang membuat suatu jarak antara sang pemberi dan si penerima zakat. Tetapi cara itu adalah cara yang justru lebih baik.
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimmu." (QS. Al Baqarah : 271).
c. Mendapatkan laporan dari harta yang disedekahkan atau dizakatkan. Dengan memberikan sedekah atau zakat secara 'online', maka si pemberi sedekah atau zakat mendapatkan bukti bahwa sedekah atau zakatnya langsung diterima oleh si penerima sedekah atau zakat
d. Memberikan pertolongan dengan cepat. Hanya dengan sentuhan-sentuhan jari tangan pada layar gawai, sedekah dan zakat telah diterima si penerima sedekah atau si penerima zakat (mustahik) dalam hitungan beberapa detik.
Nah, sekarang bagaimana kamu akan menyalurkan sedekah atau zakatmu? Cara konvensional boleh, cara 'online' pun boleh. Yang penting kamu punya niat yang tulus, untuk mengangkat derajat kemanusiaan dari orang yang akan menerima sedekah atau zakatmu, dan bukan untuk menonjolkan kepentingan dirimu sendiri.
Selamat bersedekah. Selamat memberikan zakat.
Selamat menjalankan pola hidup sehat dan tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H