Mohon tunggu...
Imam Prihadiyoko
Imam Prihadiyoko Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis

hobi travel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Klampok: Wajah Prajnaparamita (7)

23 November 2024   06:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sembari makan, ia mengingat lagi pesan bisikan yang didengarnya saat menjelang azan magrib tadi. Wah jangan-jangan ia memang sudah menemukan hubungan antara bisikan yang semakin sering didengarnya, dengan artefak bergambar arca Prajnaparamita. Apakah itu artefak bagian dari peninggalan bersejarah atau bukan, masih perlu dilakukan sejumlah pengujian dan penelitian. Ah sudahlah, nanti ia akan meminta Endang, salah satu teman kuliahnya yang sekarang mengabdi sebagai dosen di almamaternya di Jakarta.

Sekarang ia menikmati makan malam dalam keheningan Kota Malang, yang malam ini udaranya terasa panas. Meski baru beranjak malam, namun suara lalu lalang kendaraan yang biasanya dulu terdengar ramai melintas di depan rumahnya, sudah semakin jarang terdengar. Mungkin, larangan untuk banyak bergerak dan adanya pembatasan mobilitas warga menjadi salah satu penyebabnya. Entahlah, sekarang sembari menunggu azan Isak, Joy ingin sekali pergi ke masjid di kampungnya. Tapi niat itu diurungkan, karena ia merasa badannya masih terasa membutuhkan istirahat. Ia sendiri merasakan aneh, biasanya tubuhnya cukup kuat melakukan perjalanan darat. Khawatir kalau kondisi fisiknya terganggu, Joy pun segera minum madu hangat dan memakan bawang putih. Resep yang biasa dilakukannya untuk menjaga kebugaran badan.

Ia pun mencoba merancang rencana tentang apa yang ingin dilakukannya di Malang. Mungkin ia akan membongkar rumah ini, untuk dijadikan kos-kosan. Karena sekarang, tidak jauh dari lokasi rumahnya ini, berdiri megah sebuah perguruan tinggi swasta yang tampaknya ramai dengan mahasiswa. Sekarang memang terlihat sepi karena adanya pembatasan pergerakan warga akibat Pandemi Covid-19, namun jika sudah usai tentu akan sangat ramai. Ini merupakan saat yang baik untuk menyiapkan segala sesuatunya.  Tidak berapa lama, Joy mendengar azan Isya' berkumandang, dan ia segera bangkit menuju musholah kecil yang ada di bagian depan rumahnya ini. Seusai menunaikan sholat Isya' ia lantas melanjutkan proyek kecilnya, dengan menggambar bentuk bangunan kos-kosan yang dibangun mirip hotel atau apartemen. Tidak lupa, di bagian bawah depan gedung yang akan dibangunnya itu, akan dibuat resto. Tampaknya ia sudah memutuskan untuk memulai bisnis di Kota Malang, kota kelahirannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun