Namun lantaran tak ada selimut awan yang menaungi, maka suhu pada malam hari bisa turun, dan menjadi sangat dingin. Pasalnya, panas sinar matahari langsung dilepaskan kembali ke atmosfer.
BMKG juga sering mengeluarkan pengumuman dan himbauan agar warga Malang Raya menjaga kondisi kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi. Sebuah himbauan yang memang tidak diperlukan, mengingat warga Malang sebagian besar sudah terdidik. Namun, sebagai kewajiban dari tugas kelembagaannya, maka himbauan itu terus dilakukan. Sebab suhu dingin biasanya yang berlangsung hingga September itu, semakin dingin di dua bulan berikutnya, bahkan bisa melewati pergantian tahun.
Namun, di Kabupaten Malang yang diprakiraan mengalami cuaca cerah, sepanjang pertengahan November, juga akan mendorong panas pada malam harinya. Suhu pada malam dan pagi hari cukup panas, sekitar 20 hingga 24 derajat Celsius. Suhu ini terbilang panas, karena memang suhu di Malang Raya biasanya lebih sejuk dari itu. Suhu paling dingin biasanya berada di daerah Lawang di wilayah Malang utara, mencapai 17 derajat Celsius.
Joy yang merasa gerah, kemudian menghidupkan AC di kamarnya dulu. Kamar yang ia tempati sejak kecil hingga lulus SMA. Setelah SMA, Joy kos di Depok, Jakarta, di dekat kampusnya. Setelah itu, amat jarang ia menempati kamar itu. Namun, kamar ini sangat terawat. Semua benda-benda kesukaannya masih terjajar rapi. Bersih tanpa debu. Sekali lagi, terima kasih mbak Sumi yang menjaga kebersihan kamar ini, dan semua area di dalam rumah ini. Lemari baju dua pintu, dengan satu bagian untuk menggantungkan baju warna kayu maron itu, tetap seperti dulu. Bahkan, masih ada beberapa kemeja dan kaos lamanya, masih tergantung rapi. Semua tersungkup plastik, jadi bersih dari debu yang menempel. Ada dua jas, dan beberapa celana jins lamanya, masih tergantung disana. Beruntung, ukuran badannya tidak terlalu banyak berbeda. Jadi Joy merasa masih bisa menggunakan pakaian yang ada itu. Paling tidak untuk bersantai di rumah. Ada dua tumpukan kemeja, dan kaos, serta  satu tumpukan sarung dan baju koko, juga masih ada di tempatnya. Semua terawat dengan baik. Bahkan, aroma pakaian itu pun masih tetap wangi.
Joy pun, mengeluarkan pakaian dari koper kecil yang dibawanya, kemudian memindahkan isinya ke dalam lemari itu. Di sebelah lemari pakaian, ada lemari kecil tempat sepatu dan sandal. Joy membukanya, ternyata masih ada beberapa sandal di sana. Sementara dua sepatu kulitnya, tampaknya memang masih bagus. Namun, ia ragu dengan kekuatannya. Biasanya, sepatu yang ditinggal lama dan tidak pernah dipakai itu, akan mudah lapuk, lemnya terlepas karena lembab.
Wah ini, sepatu sport lamanya ternyata masih kuat. Tampaknya, Mbak Sumi bekerja keras merawat semua ini. Joy pun, teringat ada kotak mainan yang diletakkan di bawah meja belajarnya. Dengan penasaran, Joy pun berjongkok dan mengangkat kotak mainan itu. Kotak kayu yang dibuat oleh ayahnya itu, ternyata memang luar biasa kuat. Kotak itu memang terbuat dari kayu jati. Ayahnya memang bukan tukang profesional tetapi seorang dosen, namun jago jua membuat kotak kayu itu. Menurut ayahnya dulu, kota itu dibuat sama dengan kotak kayu miliknya yang pernah hilang entah kemana.
Joy pun membuka kotak kayu itu. Masih ada beberapa mobil-mobilan dan pistol mainan  didalamnya. Ada juga beberapa kartu permainan dan kotak papan catur. Ia membuka kota papan catur itu, dan melihat ternyata isinya masih lengkap. Kotak catur itu dikeluarkan dan diletakkan di meja. Siapa tahu bisa dijadikan teman, daripada bengong saat sendiri.
Ada beberapa pesawat terbang mainan yang sudah patah sayapnya. Sewaktu kecil, Joy memang suka dengan pesawat terbang. Bahkan, suatu kali pernah bercita-cita ingin menjadi pilot. Pesawat-pesawat itu, merupakan salah satu mainan kesukaannya saat masih di SD. Tampaknya juga masih tersimpan dalam kotak kayu ini. Ada satu pesawat terbang remot control. Ia ingat betul, mainan itu dibelikan ayahnya di Surabaya. Itu oleh-oleh, yang menurut ayahya dibelikan temannya yang baru pulang dari Jepang. Jadi itu mainan dari Jepang. Wah karena itulah, Joy berusaha merawat dan masih menyimpannya. Â Ia sendiri sebetulnya sudah lupa dengan pesawat mainan itu. Namun karena ayahnya pernah berpesan agar mainan itu dijaga dengan baik, maka ia pun tetap menyimpannya, meskipun mungkin sekarang sudah tidak bisa lagi diterbangkan. Tapi siapa tahu masih bisa diterbangkan, pikirnya dalam hati.
Joy pun mengeluarkan pesawat remote control itu dari kotak kayu dan meletakkan di meja belajarnya. Ia masih mengaduk-aduk isi kotak untuk mencari remote control pesawat mainan itu. Karena agak kesulitan, Joy yang penasaran itu akhirnya mengeluarkan semua mainannya dari kotak kayu itu. Saat hampir semua dikeluarkan, di bagian bawah kotak, ia baru melihat remote control berwarna hitam-merah itu bertengger di pojokkan kotak. Ia pun lalu menjulurkan tangan untuk meraihnya. Saat akan mengangkat, tidak bisa diambil karena kawat antenanya terkait di sudut kotak. Dengan agak keras, Joy memaksa menarik antena itu. Namun, rumahnya kepala antena itu, masuk dalam lubang kecil dekat pojokan. Seketika, Joy pun ingat, itu lubang merupakan kunci untuk membuka bagian bawah kotak yang menyimpan kotak tersembunyi. Memang untuk membukanya, tidak ada kunci khusus. Hanya perlu mencolok pegas kecil yang ada di dalam lubang itu.
Joy pun mengurungkan niatnya menarik antena remote control. Ia kemudian malah mendorong antena itu sedikit ke dalam lubang di sebelah kirinya, untuk menekan tonjolan pegas yang ada di dalamnya. Klik... terdengar bunyi kunci terbuka. Ia pun segera menekan bagian tengah kotak, lalu mengangkat ujungnya. Sementara tangannya yang lain, kemudian menarik pelan antena dari lubang tersebut.
Wah... Joy pun langsung teringat dengan beberapa benda yang ia masukkan dalam kotak itu. Ada foto Hanna, Sri Isyana Kusumawardhani, pacarnya semasa SMA, namun mereka putus tanpa ada penjelasan tentang apa penyebab Hanna menjauh darinya. Hanna dulu rumahnya tidak jauh dari rumah ini. Apakah ia masih disana, entahlah. Joy hanya ingat, sebelum Pandemi Covid-19 melanda, sempat pulang ke Malang untuk menghadiri pernikahan Hanna. Namun, sungguh tragis, sehari setelah pernikahan itu, saat akan pergi liburan berbulan madu, mereka mengalami kecelakaan. Kabar ini didapat Joy dari grup wa teman SMA.