Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pekikan Naga Ahok Membuat Haji Lulung Mendadak Pendiam!

2 Mei 2015   09:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan Ahok memperkenalkan dirinya tidak lebih dari seorang pejabat DKI yang harus bekerja keras, bekerja dengan jujur sesuai amanat rakyat, dan yang menjadi obsesi Ahok adalah memberantas korupsi di DKI yang sudah sangat parah, sebagai gudangnya para koruptor.

Karena Ahok dan Lulung masuk dalam kelas akselerasi, maka masing-masing sudah mulai mengeluarkan keterampilan berkarya dan kecerdasannya masing-masing. Mereka berdua benar-benar mengeluarkan kekuatan otak kanan dan otak kiri karena masing-masing secara optimal.

Sehingga mereka berdua sudah mulai ketahuan kekuatan dan kelemahan masing-masing terutama pada posisi H Lulung si teladan dari Tanah Abang ini masih dinilai mampu menyaingi keterampilan dan kecerdasan AHok.

Ahok bekerja sesuai dengan tugas dan keahliannya, pertama yang dilakukan adalah menyelamatkan Anggaran Daerah yang dimiliki DKI yang cukup besar itu tidak lagi dapat diperlakukan semena-mena hanya untuk kepentingan elite tertentu.

Sebagai salah seorang lulusan Prasetya Mulya pada konsentrasi Manajemen Keuangan, Ahok dibantu dengan daya penciumannya yang sangat tajam, langsung dapat mengendus bahwa di dalam APBD DKI banyak penyelewengan yang dilakukan oleh Anggota Dewan dan petinggi DKI Jakarta.

Persaingan ini adalah ada dalam kelas akselerasi, maka antara Ahok dan Lulung sudah mulai mengeluarkan keterampilan berkarya dan kecerdasannya masing-masing. Mereka berdua benar-benar mengeluarkan kekuatan otak kanan dan otak kiri secara optimal. Bagi Lulung untuk mempertahankan status quo penikmat APBD DKI, sedangkan untuk Ahok membongkar jaringan status quo koruptor yang sudah menggurita.

Sehingga mereka berdua sudah mulai ketahuan adanya benturan-benturan kekuatan yang mengakibatkan munculnyakelemahan masing-masing terutama pada posisi H Lulung si teladan dari Tanah Abang ini yang mulai terdesak oleh kemampuan, keterampilan, dan kecerdasan AHok.

Misalnya saja, H Lulung kalah dalam membendung konsep AHok mengenai kebijakan Gubernur untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang. Yang selama ini menjadi lahan subur bisnisnya H Lulung. Bila akan direlokasi jelas H Lulung akan menderita kerugian uang masuk dari sewa-menyewa lapak secara liar akan mengalami turun drastis.

KemarahanH Lulung membangkitkan emosi mencari-cari celah agar Ahok dapat dilengserkan dari gubernur DKI. Siapa sangka Ahok sangat tangguh, padahal ilmu Lulung yang telah dikeluarkannya untuk menekan Ahok sudah maksimal.

Tetapi Ahok masih berdiri tegak malahan kelihatan semakin kuat dan berwibawa. Saling serang dengan gaya masing-masing antara gaya politisi PPP dengan gaya bicara Ahok yang menggeledegmemerahkan telinga menusuk hati H Lulung dan kawan-kawannya.

Dan yang sangat menghebohkan dalam sejarah pemerintahan DKI Jakarta adalah ketika Ahok mengeluarkan pernyataan yang sangat menghebohkan bukan hanya untuk Lulung, akan tetapi menyebar luas sehingga banyak yang bakalan terkena imbas dari “Pekikan Naga” dari AHok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun