Mohon tunggu...
Imam Hariyanto
Imam Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Garam Amed Bali, Salah Satu Garam Unik di Indonesia

11 Desember 2016   12:01 Diperbarui: 11 Desember 2016   12:10 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum dituang ke dalam palungan, air laut terlebih dahulu disaring menggunakan alat yang disebut dengan "tinjungan". Tinjungan adalah sebuah wadah berbentuk kerucut terbalik yang diisi dengan tanah dan pasir dari daerah Amed, kemudian air laut dari garis pantai Amed dimasukkan ke dalam tinjungan untuk disaring, biasanya memakan waktu 1 malam. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada sore hari, hingga pada esok paginya air laut hasil saringan dari tinjungan akan diambil dan dituangkan ke dalam palungan untuk dijemur sampai menghasilkan kristal garam, lebih tepatnya Bunga Garam (fleur de selatau flower of salt) dan butiran garam biasa.

5-584cda63509373465d653de8.jpg
5-584cda63509373465d653de8.jpg
6-584cda746c7e61415e11c845.jpg
6-584cda746c7e61415e11c845.jpg
Keunikan lain dari Garam Amed tentu saja adalah rasanya. Nah, emang rasanya kayak apa, Mas?

Oke, jadi gini.. Di Amed, petani garam menerapkan 2 cara produksi, yaitu pengkristalan air laut dengan menggunakan kain terpal, dan satunya lagi adalah cara tradisional dengan palungan. Saya sudah mencoba kedua rasa garam ini, hasilnya:

  • Garam dari kain terpal: Asin dengan after tastepahit (bitter)
  • Garam dari palungan: Asin dengan after tasteasin gurih seperti sensasi bumbu dapu

Tentu saja, hasil tersebut sangat subyektif. Tapi menurut MPIG Garam Amed, sebelum saya datang, sudah ada seorang ahli garam dari Perancis, Charles Perraud (LinkedIn beliau: click here), yang lebih dulu melakukan uji cita rasa dengan metode blind test.Beliau membawa beberapa sampel garam dari berbagai daerah, dan hasilnya menunjukkan bahwa memang garam dari Amed memiliki rasa asin yang gurih. Sama seperti yang saya rasakan. :)

7-584cda91939373f40de5873c.jpg
7-584cda91939373f40de5873c.jpg
Keunikan itu dihasilkan darisumber daya alam daerah asal

8-584cdab48523bd775f4526fd.jpg
8-584cdab48523bd775f4526fd.jpg
Keunikan Garam Amed Bali sudah saya jelaskan secara sederhana, pertanyaan selanjutnya adalah: Apa sih yang menyebabkan Garam Amed unik?Kalau petani garam di daerah lain pakai cara produksi yang sama, kan bisa saja rasanya sama.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita kembali lagi ke konsep Indikasi Geografis. Analogi sederhana, sama bikin soto ayam, tapi jika yang memasak orang berbeda, tentu rasanya akan berbeda, meskipun dengan bahan dan bumbu yang sama.

Itu baru masakan, yang bahan dan bumbunya bisa didapat di mana saja. Tapi bagaimana dengan "bahan dan bumbu" untuk "memasak" Garam Amed. Apa mau membawa pasir, tanah, dan air laut dari Pesisir Amed ke daerah lain untuk "dimasak" menjadi garam dengan cara yang sama dengan petani garam di Amed?

Tentu saja tidak.

Kata "geografis" dalam Indikasi Geografis dimaknai sebagai faktor alam, faktor manusia, dan/atau kombinasi keduanya. Ya, betul. Perbedaan faktor alam dan/atau faktor manusia dari masing-masing daerah inilah yang menyebabkan perbedaan ciri dan kualitas barang dari setiap daerah.

9-584cdadd597b61850b92a1fa.jpg
9-584cdadd597b61850b92a1fa.jpg
Garam Amed Bali adalah salahsatu produk Indikasi Geografis terdaftar di Indonesia. Keunikannya sudah diakuidan nama "Amed" untuk garam sudah dilindungi secara hukum, sebagaimilik MPIG Garam Amed Bali. Hak perlindungan nama "Amed" ini bukanmilik pribadi, melainkan hak milik bersama (komunal) para petani garam di Amed,bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun