Wa qur-aanan faraqnaahu litaqra-ahu 'alan-naasi 'alaa mukthin, wa nazzalnaahu tanziilaa
"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (QS. Al-Isra': 106)
Maka, tulislah walau satu paragraf. Sebab, satu langkah kecil adalah awal dari perjalanan panjang. Jangan takut salah, karena tulisan yang buruk sekalipun lebih bernilai daripada gagasan hebat yang hanya tersimpan di kepala.
Ketika seseorang menulis dengan niat ikhlas, tulisannya menjadi amal jariyah. Ia akan terus mengalirkan pahala, meski penulisnya telah tiada. Rasulullah bersabda:
Idzaa maatal-insaanu inqata'a 'amaluhu illa min tsalaath: shadaqatin jaariyah, aw 'ilmin yuntafa'u bihi, aw waladin shaalihin yad'u lahu
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
Maka, tulislah ilmu. Tulislah kebaikan. Tulislah kisah yang menginspirasi. Jadikan tulisanmu sebagai warisan yang bernilai, agar namamu disebut dalam doa kebaikan, bukan hanya sekadar kenangan yang memudar.
Menulis adalah perbuatan sederhana, namun dampaknya abadi. Jangan biarkan keraguan menghalangimu. Pegang pena, biarkan kata-kata mengalir, dan saksikan bagaimana tulisanmu menjadi titian menuju keberkahan hidup.
GUS IMAM (Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H