Mohon tunggu...
Gus Imam
Gus Imam Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan

Saya adalah seorang hamba Allah yang berusaha dan ingin selalu berada di atas Al Haq (kebenaran), yang mempelajari islam di atas pemahaman para shahabat radhiyallahu'anhum dan mencoba istiqomah di atasnya. Insya allah bi'idznillah. Allah telah berfirman : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar (QS. AT TAUBAH : 100). Wallohu a'lamu bish showab

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis, Titian Makna Menuju Keabadian

24 November 2024   15:12 Diperbarui: 25 November 2024   10:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wa qur-aanan faraqnaahu litaqra-ahu 'alan-naasi 'alaa mukthin, wa nazzalnaahu tanziilaa

"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (QS. Al-Isra': 106)

Maka, tulislah walau satu paragraf. Sebab, satu langkah kecil adalah awal dari perjalanan panjang. Jangan takut salah, karena tulisan yang buruk sekalipun lebih bernilai daripada gagasan hebat yang hanya tersimpan di kepala.

Ketika seseorang menulis dengan niat ikhlas, tulisannya menjadi amal jariyah. Ia akan terus mengalirkan pahala, meski penulisnya telah tiada. Rasulullah bersabda:

Idzaa maatal-insaanu inqata'a 'amaluhu illa min tsalaath: shadaqatin jaariyah, aw 'ilmin yuntafa'u bihi, aw waladin shaalihin yad'u lahu

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)

Maka, tulislah ilmu. Tulislah kebaikan. Tulislah kisah yang menginspirasi. Jadikan tulisanmu sebagai warisan yang bernilai, agar namamu disebut dalam doa kebaikan, bukan hanya sekadar kenangan yang memudar.

Menulis adalah perbuatan sederhana, namun dampaknya abadi. Jangan biarkan keraguan menghalangimu. Pegang pena, biarkan kata-kata mengalir, dan saksikan bagaimana tulisanmu menjadi titian menuju keberkahan hidup.

GUS IMAM (Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun