Instruksi ke-1 > tunggu 5 detik > bila respon anak tidak ada, lanjutkan dengan
Instruksi ke-2> tunggu 5 detik > bila respon anak masih belum ada, lanjutkan dengan
Instruksi ke-3 langsung prompt dan segera berikan imbalan
Siklus tidak penuh
Instruksi ke-2> tunggu 5 detik > bila respon anak tidak ada, lanjutkan dengan
Instruksi ke-3> anak bisa melakukan tanpa prompt > segera berikan imbalan
Siklus pendek
Instruksi ke-3> anak bisa melakukan tanpa prompt> segera berikan imbalan
3. Discret Trial Training (DTT), Setiap materi dimulai dari instruksi, promt (opsional) dan diakhiri dengan imbalan.
KESIMPULANÂ
Anak autis memiliki gangguan dengan perkembangan yang kompleks, berhubungan dengan interaksi sosial, komunikasi dan aktivitas imajinasi. Penyebab anak autis terdiri dari beberapa faktor yaitu genetik, sistem saraf yang terganggu, kimiawi di dalam tubuh yang tidak seimbang dan kemungkinan lain seperti : infeksi virus rubella, faktor psikologis karena terlalu sibuknya orang tua yang tidak sering mengajak ngobrol anak. Anak autis juga memiliki masalah atau hambatan yang dibagi menjadi  2 kelompok besar yaitu hambatan untuk memahami atau mengerti lingkungan dan masalah gangguan perilaku dan emosi. Oleh karea itu intervensi yang cocok diberikan kepada anak autis adalah dengan metodo ABA karena netode ABA merupakan terapi yang berpusat pada perilaku yang mempunyai tujuan untuk mengurangi bahkan mengganti perilaku maladaptif yang tidak bisa diterima masyarakat. Asumsi dasar ABA yaitu Antecedent, behavior dan consequence yang merupakan teori ivan pavlov yaitu Operant Conditioning Teknik pelaksanaan ABA 1. Instruksi, 2. Tahapan siklus, 3. Penyandingan / promt.