2. Beras plastik berwarna bening mulus, sementara beras asli ada warna putih susunya, dan ada gurat-gurat garis di butirannya
3. Beras plastik sulit dijadikan bubur, cenderung mengeras dan sulit bercampur dengan air.
4. Wangi beras plastik biasa saja, sementara beras asli mengeluarkan wangi khas nasi yang matang.
Yang jelas, beras plastik ini berbahaya sekali bagi kesehatan. Dan rasanya gemes sekali dengan produk-produk Tiongkok yang sering sekali mengeluarkan produk palsu. Dulu ada kasus telur palsu lah, susu bayi dicampur melamin (sejenis plastik juga!), kemudian beras dikasih pewangi dijual premium, dan seterusnya.
Jadi, walaupun pemerintah memang tidak membuka kran impor beras, apalagi dari Tiongkok, tetapi pintu masuk produk ilegal di Indonesia sangat luas. Siapa yang bisa mengontrol barang ilegal? Diharapkan Kemendag bekerja sama dengan kepolisian, atau militer di perbatasan untuk pengawasan ini. Bukan saja pengawasan yang menyangkut soal legalitas, kelengkapan dokumen, tetapi menyangkut juga keamanan produk. Jadi pihak pengawasan juga dilengkapi dengan alat tes cepat, atau laboratorium mini yang bisa mengidentifikasi suatu produk berbahaya atau tidak.
Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H