Mohon tunggu...
Ni MadeSantiani
Ni MadeSantiani Mohon Tunggu... Buruh - Goresan pena

Perempuan yang menyukai fajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Persimpangan

26 April 2020   10:00 Diperbarui: 26 April 2020   10:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oh Tuhan bukan ini mauku. Batinnya.

******

"Hei ,aku kirimi lagu buat kamu", sapa laki-laki itu ketika mereka chat bersama.

"Lagu apa?" tanya Iluh.

"HIVI. Bumi dan Bulan."

Dengan penasaran Iluh membuka youtube dan mulai mendengarkan. Bait pertama biasa, baik kedua air mata menggenang di pelupuk, masuk reff hatinya remuk hancur

"Kisah kita seperti lagu ini, walaupun berpasangan tapi tak sejalan. Kau yang masih memimpikan sebuah hubungan indah dalam sebuah ikatan. Sedangkan aku memilih menghabisakan waktu sendiri." kata Surya. Kala Iluh mengutarakan perasaannya kepada Surya.

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun