Banda Naira, Kunto Aji, Katon, Hivi adalah lagu yang sering mereka dengar saat bersua.
Tapi mereka tidak berada di jalan yang sama sekalipun mereka memandang langit dan menghirup oksigen di bumi yang sama.
Ia menyadari bahwa perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan. Perhatian, ucapan mesra, pelukan dan ciuman pengantar tidur sering Surya berikan.
Lima menit lagi laki-laki itu akan selesai bernyanyi, perempuan itu memutuskan pergi karena tak sanggup memulai kisah yang tak bisa dia hadapi. Ia tersenyum dan pergi. Segera masuk ke sebuah taksi yang berada di depan kafe, tanpa sempat mengucapkan sebuah kata.
Ia mengeluarkan ponselnya, mengambil sim card, kemudian menggantinya dengan yang baru.
"Selamat tinggal," ucapnya.
****
"Mas Surya, ini ada sesuatu dari mbak yang duduk memakai baju merah tadi", kata seorang pelayan kafe.
Dia masih berdiri termanggu, melihat perempuan itu melangkah keluar cafe. Semua kejadian terasa cepat.
Dengan perasaan bercampur aduk ia membuka kotak itu.
Dadanya terasa sakit dan sesak melihat benda yang ada di dalamnya.
Lukisan bumi dan bulan yang sangat cantik. Terlihat seorang laki-laki duduk sendiri memandang bulan penuh kerinduan tepat diatasnya ada seorang perempuan berayaun pada bulan sabit, memandang jauh ke bawah dengan sedih.