Mohon tunggu...
Nailah Ilma Hamuda
Nailah Ilma Hamuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi tahun pertama program studi psikologi. Saya memiliki ketertarikan yang besar akan tingkah laku manusia. Saya juga cukup menyukai kegiatan menulis dan berharap tulisan saya dapat bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mine?

21 Juli 2022   12:32 Diperbarui: 22 Juli 2022   16:20 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yuk cari bareng," ajak Oktav bersemangat.

"Mmm, yuk!" Mereka pun menawarkan diri untuk bergabung dengan anggota lain, Oktav kira akan mudah saja menemukan anggota kelompok, namun saat ia mendekati kelompok lain, awalnya mereka ragu, namun pada akhirnya memutuskan untuk menolak. Begitu terus. 

"Hmm, kenapa sih pada nggak mau sekelompok sama kita? Heran," ujar Oktav pada gadis itu. Gadis itu terdiam, "Mmm entahlah," jawabnya selang berapa saat. "Eh ada kelompok yang nawarin kita jadi anggotanya tuh, lihat deh ke arah sana!" kata gadis itu lagi sambil menunjuk ke arah jam 2. Benar saja, ada tiga orang yang berdiri dan yang perempuan berteriak memanggil, "Kalian dua cewek, sini gabung! Kita kurang dua personil nih!" "Wah iya! Yuk kita ke sana!" jawab Oktav riang.

 Mereka pun berjalan beriringan menuju ke arah tadi. Akhirnya mereka menemukan kelompok yang mau menjadikan Oktav dan gadis ini anggota kelompoknya. Mereka berisikan 2 orang laki-laki kembar yang lumayan gempal bernama Joe dan Jae, serta perempuan tinggi jangkung bernama Arin. "Oh iya, nama kamu sendiri siapa? Kita udah nyari bareng tapi nggak saling kenal," tanya Oktav kepada gadis kuncir kuda, "Oiya, nama aku Rade," jawabnya dengan senyum tipis mengembang.

Kegiatan MOS selesai dan berjalan dengan lancar, meskipun Oktav agak kesusahan dalam mengikuti berbagai kegiatan dikarenakan postur tubuhnya yang besar.

 ***

Hari kegiatan belajar bagi siswa kelas 10 pun dimulai, kelas masing-masing siswa sudah ditentukan. Oktav ditempatkan di 10-3, sedangkan Rade ada di 10-2. Mereka tidak dalam satu kelas, namun berseberangan. 

Bangku di kelas Oktav merupakan bangku yang biasa digunakan oleh anak kuliah, agak sempit dan satu-satu. Oktav tidak terlalu suka bangku ini karena menyusahkannya untuk bergerak bebas. 

Pagi itu Oktav sampai di dalam kelas dan langsung mengeluarkan jajanan yang sudah ia beli di depan tadi, 10.000 cilok bandung, masih hangat dan baunya semerbak.

"Widih, enak banget bau ciloknyaa, nggak bagi-bagi nih? Ntar lo tambah melebar tuh makan mulu. Sini gih, gue dibagi!" celoteh anak laki-laki yang melintas. "Masalah emang kalo aku gendut? Badan, badan aku! Lagian kalo mau, beli sendiri kenapa?!" balas Oktav jutek. "Dih dih sombong bener, gue laper nih," tutur laki-laki itu seraya bergaya memegangi perutnya. "Apaan sih, orang lagi makan, ganggu aja!!!!!" sewot Oktav. Ia kemudian mencoba fokus ke ciloknya, tak ingin diganggu. "Ck ck, Gendut! Sombong lagi, amit amit!!" ucap laki-laki itu.

Deg! Baru kali ini ada yang mengatai Oktav seblak-blakan itu. Mood Oktav yang sudah ia bangun baik-baik di pagi hari luruh seketika. Ia kesal sekali dikatakan gemuk dua kali oleh orang yang belum ia kenal, meskipun ia memang benar-benar gemuk. Tapi tak seharusnya laki-laki itu berkata seenaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun