2. Solois
Mereka akan cenderung sangat individualis dan lebih senang bekerja sendiri. Harga diri mereka biasanya berasal dari produktivitas, sehingga mereka sering menolah untuk dibantu. Mereka cenderung melihat mencari bantuan sebagai tanda kelemahan atau ketidakmampuan.
3. Jenius Alami
Orang-orang ini menetapkan sebuah ekspetasi yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri. Jika mereka gagal dalam percobaan pertama, mereka akan merasa hancur dan tidak berdaya.
4. Ahli
Orang-orang ini selalu berusaha untuk belajar lebih banyak dan tidak akan pernah puas dengan tingkat pemahaman mereka. Meskipun mereka biasanya sangat terampil, mereka meremehkan keterampilan mereka sendiri.
Sebenarnya, kondisi psikologis ini tidak tergolong ke dalam penyakit jiwa. Tetapi, dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa sindrom ini sering dan umum ditemui dalam masyarakat.Â
Seseorang yang mengalami sindrom ini biasanya saat mencapai sesuatu yang baik, akan merasa bahwa itu cuma keberuntungan. Sebaliknya, saat waktunya mencapai sesuatu yang buruk, akan langsung merasa bahwa hidupnya diisi dengan kegagalan.
Ada pun gejala yang dialami oleh mereka yang terkena imposter syndrome diantaranya adalah akan merasa sebagai seorang penipu, gampang cemas, tidak percaya diri dan ragu pada kemampuan diri sendiri, serta cenderung perfeksionis karena menuntut kesempurnaan.
Lalu, apa saja sih dampak dan akibat dari imposter syndrome ini?
1. Burnout