Mohon tunggu...
Ilham Sanrego
Ilham Sanrego Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Aliyah PP Alahid Pape

sederhana, penuh mimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

1 Januari

11 Mei 2024   12:52 Diperbarui: 11 Mei 2024   13:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suaramu yang parau ditelan kebisingan

Riuh rendah, tepuk tangan dan kaki yang terus menghentak di lantai dansa

Lampu-lampu yang berseliweran adalah jaringan urat syaraf yang tak berhenti menegang

Bersitegang dengan keadaan, menutup lubang hidung dan telinga

Dan mata yang dibiarkannya semakin nyalang memangsa dosa

Adalah gambar yang tidak alpa dari cacat

Surat-surat berharga telah kau keremus, kau lemparkan ke dalam api yang menyala

Sawah dan gunung telah kau singkirkan, Gedung-gedung pencakar langit telah kau pindahkan

Ke kesepian yang tak punya ujung. Ikan dan teripang di laut telah kau bom

Seperti decit gerahammu yang menahan pilu, engkau berteriak-teriak : Adakah yang melebihi buasnya kota? Maukah engkau tertelungkup di antara gigi-gigi taringnya? Sengajakah engkau mengusap payudaranya untuk kali kesekian?  

"Siapa lagi yang berjalan gontai menuju tiang gantungan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun