Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup yang Tergesa-gesa

17 November 2023   19:01 Diperbarui: 17 November 2023   19:05 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sudah tanya," kata Leman.

"Apa jawabnya?" Tanya Anto.

"Bos bilang aku membangkang dari perintah atasan. Membangkang dari perintah atasan adalah pelanggaran serius. Apalagi berkali-kali dilakukan," kata Leman.

"Nah itu kamu dapat jawabannya. Kenapa tanya aku," kata Anto.

"Aku curhaaaaattttt To," kata Leman.

"Hey om jangan keras-keras ngomongnya. Bukan masalah memekakkan telinga, tapi mulutmu bau!" Kata si pemilik warung yang tak ramah lagi karena tahu Leman sudah dipecat. Si pemilik warung emoh kalau Leman ngutang.

*
Leman pulang sembari membawa surat pemecatan. Diberilah surat itu ke istrinya. Wajah istrinya memerah, mulai sesenggukan.

"Pak....au..iana..ao..gini," kata istrinya ngga jelas karena sesenggukan nangis.

Leman hanya diam di teras rumah. Menatap kosong hidupnya.

"Pak robotnya rusak," kata Sulung.

Leman lelah dan masuk ke kamar. Dia tutup pintu dan dia nangis sesenggukan luar biasa. Adegannya mirip seperti Paul Rusesabagina di film Hotel Rwanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun