"Pasar Wage bagian belakang," jawab Sarno.
"Ya pantes ngga ketemu. Istriku kan di Pasar Manis," kata Soni.
***
"Son, ngga becus banget sih. Kerjaan seperti itu saja tak selesai. Ini sudah jam 10.50," kata si Bos.
"Bentar lagi bos," kata Soni.
"Udah ngga perlu. Kerjaan remeh itu sudah dilakukan Joni. Dia sudah buat. Kamu istirahat saja di rumah selama sebulan," kata Bos.
"Maksudnya?" kata Soni.
"Ya tidak kerja selama sebulan dan tak digaji. Nanti kerja lagi kalau sudah sebulan istirahatmu selesa," kata si Bos.
Soni kelimpungan. Di merenungi keruwetan hidupnya. Semua seperti menumpuk di kepala. Ani, Ari, anak, kerja, menumpuk jadi satu. Saat merenungi nasibnya, hangat terasa di celananya. Ternyata si anak yang sudah terlelap itu ngompol. Soni lupa tak memakaikan pampers.
 ***
Malam yang berat bagi Soni karena si Ani marah bukan kepalang. Soni mencoba mendekat, tapi Ani tak mau kompromi.
"Maafkan aku Ari..." kata Soni.
"Apaaaa!!! Ari, aku Ani pak, istrimu. Ari siapa? Si ganjen itu ya?" kata Ani sangat meninggi.