Sampai di rumah dia buka telepon genggam. Ternyata yang telepon istrinya. Ditelepon balik lah. "Ada apa Bu?" Tanya Soni ke istrinya.
"Ada apa! Aku kamu tinggal di pasar!" Kata si Ani dengan nada tinggi.
"Waduh... Iya Bu, bentar aku ke sana," kata Soni lalu ngebut kembali ke pasar. Dia ternyata lupa membawa istri ikut pulang. Kepala Soni agak pusing. Sampai di pasar dia teriak dari kejauhan.
"Ayo buuuu...." Kata Soni. Nah, telepon kembali berdering dari si bos.
"Iya bos, bentar," kata Soni langsung menutup telepon. Langsung saja Soni kembali meluncur. Tapi bentar, jangan jangan istri tertinggal lagi. Oh tidak, motor sudah agak berat.
Sampai di depan rumah motor berhenti dan Soni ingin bergegas menyelesaikan tugas.
"Terima kasih ya mas," kata seorang perempuan tetangga Soni yang bernama Ari. Rumah Ari tak jauh dari rumah Soni, kisaran 25 meteran lan.
"Terima kasih apa? Buat tadi malam? Kan udah," kata Soni tersipu.
"Terima kasih sudah dijemput dari pasar," kata Ari.
"Loh, tak pikir kamu Ani. Jadi, Ani di mana.... waduh!" Kata Soni linglung.
Telepon dari Ani kembali memanggil. Tapi Soni tak segera mengangkatnya.