Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Timnas Argentina dan sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ruwet

26 Desember 2020   10:28 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:36 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: shutterstock dipublikasikan kompas.com

"Sudah lah mas. Kamu cape bolak balik terus. Kan bisa minta tolong Sarno tuh, si tukang ojek untuk jemput Ani. Kamu selesaikan saja tugasmu di rumah. Sebelum buat tugas, yang tadi malam dilanjutkan juga ngga apa-apa mas," kata Ari menggoda.

Wah, Soni langsung belingsatan. Sekali mendayung, tiga hal terlampaui, yakni menyelesaikan tugas, bardua sama Ari, dan Ani bisa pulang. Sekitar 10 menit sama Ari kan lumayan.

Soni lalu meminta istrinya menunggu, memanggil Sarno untuk menjemput Ani. "No, tolong jemput istriku ya. Lagi di pasar. Aku sudah bilang ke istriku nanti kalian saling komunikasi saja kalau kamu sudah sampai pasar," beber Soni.

Badan Soni sudah tersetrum sepertinya. Tadi malam, ternyata Soni nglembur di rumah Ari. Pantas saja kerjaannya tak selesai.

Kemudian,  Soni dan Ari yang mau maksiat dikagetkan dengan suara dalam rumah. Anak lelaki Soni yang masih dua tahun itu ternyata ada di rumah terkunci di dalam rumah.

Soni bergegas masuk. Dia bingung kenapa anak kecilnya ada di dalam rumah dan terkunci. Padahal, tadi si kecil dititipkan ke mertuanya yang jarak rumahnya 20 meter.  Cerita jelang siang antara Soni dan Ari itu kemudian berhenti. Tak ada terusannya.

***
"Pak, ini gimana? Sudah dari tadi komunikasi dengan Sarno, tapi aku tidak juga bertemu. Kamu yang bener pak," kata Ani meninggi. Ditelepon seperti itu, Soni makin kebingungan.

"Bentar aku telepon Sarno," kata Soni.  

"No, kamu di mana?"

"Di pasar pak. Dari tadi tak ketemu," ujar Sarno.

"Di pasar bagian mana?" tanya Soni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun