Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Solusi Atasi Burnout, Karena Bekerja dari Rumah Tak Seindah Bayangan!

7 Oktober 2024   06:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

2. Beban Kerja yang Tak TerkendaliBanyak perusahaan yang tanpa disadari meningkatkan ekspektasi produktivitas karena asumsi bahwa karyawan memiliki waktu lebih banyak di rumah. 

Fenomena ini sering disebut sebagai "productivity paranoia" --- atasan merasa bahwa karyawan yang bekerja dari rumah tidak benar-benar bekerja kecuali mereka "terlihat" aktif secara virtual.

3. Kurangnya Interaksi SosialZoom meeting yang sering terjadi tidak sepenuhnya menggantikan interaksi tatap muka. 

Studi dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa kurangnya hubungan sosial dapat menyebabkan penurunan kesejahteraan mental dan memicu rasa kesepian.

4. Teknologi yang MenggangguIronisnya, teknologi yang awalnya diciptakan untuk memudahkan pekerjaan justru menjadi salah satu pemicu burnout. 

Sebuah istilah baru yang disebut "Zoom Fatigue" mengacu pada kelelahan berlebihan akibat terlalu sering melakukan meeting virtual.

Dampak Burnout pada Produktivitas dan Kesehatan Mental

Burnout bukan hanya sekadar rasa lelah. Ini adalah kondisi yang lebih serius dan dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan seseorang. Beberapa dampak burnout antara lain:

Penurunan Kualitas Kerja: Karyawan yang burnout cenderung membuat lebih banyak kesalahan, kurang fokus, dan bahkan mengalami penurunan kemampuan dalam mengambil keputusan.

Kesehatan Mental Terancam: Burnout sering dikaitkan dengan meningkatnya gejala depresi, kecemasan, serta insomnia.

Dampak pada Hubungan Pribadi: Seseorang yang burnout juga lebih cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan mengalami ketegangan dalam hubungan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun