Mohon tunggu...
Ilham Anugrah
Ilham Anugrah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

“Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan” (Shikamaru Nara)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Itu Dingin Sekali

10 September 2011   15:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ipul pun mengambil surat itu, dan membacanya sambil menangis.

“Assalamu’alaikum,

Bang Ipul, yang ku cinta.

Saat bang Ipul membaca surat ini, mungkin Gina telah tiada.

Akhir akhir ini Gina merasa akan mati, dan merasa akan bertemu dengan Malaikat Izrail. Tapi aku menutupinya supaya abang tidak gundah. Hari ini aku senang sekali bisa ke makam ibu abang, selama 3 bulan kita menikah abang berjanji membawa ku  ke makam ibu abang, tetapi karena kesibukan abang jadi tidak pernah kesampaian. Alhamdulillah, hari ini kesampaian.

Abang, jika Aku tidak meninggal di makam ibu abang nanti aku ingin menyatakan pada Allahuyarham ibu abang bahwa aku sangat mencintai abang karena Alloh. Ya karena Alloh, bang. Abang mencintai ku karena Alloh juga kan bang?

Bila aku benar-benar meninggal nanti bang, abang tidak boleh bersedih, karena aku tidak ingin melihat abang bersedih. Karena bersedih itu tidak dapat menyelesaikan masakah bang

Hidup itu harus berjalan terus bang, janganlah kehilangan aku abang membunuh diri sendiri seperti roman Romeo dan Juilet. Selain  Karena bunuh diri itu dosa dan langsung masuk neraka, benar kan bang.

Terima kasih telah menjadi Imam ku selama ini.

Gina istrimu tercinta..
Ipul menyeka air matanya, dan berdiri tegap.
***
Esoknya, ke empat orang itu di makam kan pagi hari.
Rintik hujan atau pun dinginnya udara tidak menghalangi pemakaman
Pagi itu dingin sekali tetapi tidak bagi Ipul, karena semangat baru telah mengobar di dadanya, sebuah cinta istrinya.
***
Catatan Kaki
1.     HR. At Tirmidzi
2.     HR. Ahmad
3.     Lihat Al Kalim Ath Thoyyib no. 175. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih

Cerpen ini terisnpirasi dari kecelakaan beberapa waktu yang lalu, pemberitaan media yang banyak menyinggung bahwa kecelakaan karena tempat itu terkutuk dan sebagainya membuat saya ingin membantah pemberitaan yang menyalahi syariat tersebut. Semoga dapat diambil hikmahnya. Untuk tetanggaku, yang kemarin tanggal 9 september 2011, Innalilahi wa innalillahi raji’un, maaf aku tidak bisa berkata apa-apa, ataupun memberikan semangat kepada bapak karena telah kehilangan seorang istri, aku juga kaget saat pulang kerja telah dikejutkan berita itu, karena pagi hari kondisi istri bapak masih segar bugar, negitu juga berita yang didengar hingga menjelang maghrib telah tiada. Untuk kakak sepupuku Uda Bot, tetaplah tegar, dan janganlah bersedih karena kematian calon istri uda, semoga Alloh menggantikan istri yang sholeh dan terbaik untuk uda. Wallahu 'alam

Cibitung, 10 september 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun