Mohon tunggu...
Ilfin Nadhir Alamsyah
Ilfin Nadhir Alamsyah Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi / Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menulis membuat aku berfikir, dengan berfikir membuat aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Lara Pria Paruh Baya

19 Desember 2021   23:44 Diperbarui: 21 Desember 2021   03:59 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maman berfikir ulang dan menjawab,

"hmmm, apa itu akan membantu? sedangkan kau tahu, sudah bertahun-tahun aku tidak mendapat kabar dari mereka semua, hemmm sudahlah aku kembali saja ke rumah, istriku sedang menunggu."

Maman pun kembali pulang ke rumah, di jalanan menuju arah pulang, Maman mendapati seorang yang lebih mudah darinya, ia memakai ikat kepala layaknya pendekar dengan dasi dan kemeja yang anggun. di belakangnya pun disambut dengan beberapa orang yang terdiri dari pria,wanita dan anak-anak kecil yang sumringah. Maman pun memandangi orang-orang itu. Sesampai dirumah, Maman memeluk istrinya dengan erat dan berkata.

"Sudah buk, ikhlaskan anak kita itu, kita kembalikan saja kepada Tuhan, kita doakan saja mereka semua baik-baik saja,"

"pak, aku merinduka anak-anak kita itu, sudah bertahun-tahun aku tidak melihat wajah anak-anaku itu, dulu ketika mereka semua masih kecil aku mengendongnya sembil menyanyikan lagu di teras rumah, sekarang anak-anak itu tiada kabar, sungguh pak, aku merindukan mereka."

Setelah curhatan isi hati istri Maman itu tersampaikan, mereka berpeluk satu sama lain untuk saling menguatkan. tak lama kemudian ada beberapa orang di depan teras rumah Maman sambil mengulur salam,

"Assalamualikum,,,"

Maman pun segera beranjak dari dalam rumah untuk menengok orang yang mengucapkan salam itu.

"Wa'aalaikum salam,, siapa?"

Maman melihat dan mencermati beberapa orang di luar itu, ternyata itu adalah orang yang bersimpangan dengan Maman pada saat pulang tadi.

"Benar ini rumah bpk Maman?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun