Mohon tunggu...
Ikrom Al Masobih
Ikrom Al Masobih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap semangat dan jangan pernah menyerah

Pelajar di UIN K.H. Abdurrahman Wahid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Kajian Barat Atas Qur'an

17 Oktober 2022   22:31 Diperbarui: 17 Oktober 2022   22:33 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan terakhir adalah terbentuknya asosiasi internasional pengkajian al-Qur'an, yaitu adanya sebuah wadah yang dinamai International Qur'anic Studies Association dengan alamat websitenya (iqsaweb.wordpress.com) yang memuat berbagai macam informasi mengenai konferensi, publikasi dan rujukan-rujukan tentang kajian al-Qur'an. Bahkan, IQSA juga memiliki facebook International Qur'anic Studies Association dan juga twitter @iqsaweb. Perkembangan terakhir ini sangat membantu untuk mengetahui kajian-kajian terkini tentang al-Qur'an, yang tidak hanya terjadi di Barat, namun juga di Timur Tengah dan di Asia Tenggara.

Kesimpulan

Penting bagi para cendekiawan Muslim untuk terlibat dalam kajian ilmiah Al-Qur'an. Saat ini, tidak banyak cendekiawan Muslim yang mengambil pendekatan tradisional dan kritis terhadap kajian Al-Qur'an. Beberapa dari mereka masih tutup usia, seperti Fazrah Rahman, Nasr Hamid Abu Zayed dan Mohammed Alkoon. Beberapa karya mereka telah menyentuh hati sebagian besar umat Islam. Fazlur Rahman dengan pendekatan "double movement"nya, Nasr Abu Zayd dengan "hermeneutika"nya dan Arkoun dengan "deconstruction strateginya.

Tentu saja, ide dan metode penelitian yang mereka ajukan tidak mudah diterima oleh masyarakat Muslim. Itulah sebabnya beberapa orang tinggal dan mengajar di negara-negara Barat, bukan di negara-negara Muslim. Pertama, dalam konteks yang lebih luas, menekankan kebebasan akademik, tetapi di negara-negara Muslim, penelitian yang "bertentangan dengan" pandangan masyarakat Muslim dipandang sesat dan karenanya dicap sesat.

Referensi

Wild, Stefan, (1996). "Preface," in The Qur'an as Text, ed. S. Wild Leiden: Brill

Reynolds, Gabriel Said (ed.). The Quran in Its Historical Context. London and New York: Routledge, 2008.

Saaeed, Abdullah, (2008). The Qur'an: An Introduction New York: Routledge

Rippin, Andrew (ed.), Approaches to History of the Interpretation of the Qurn. Oxford: Clarendon Press, 1988.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun