Perkembangan terakhir adalah terbentuknya asosiasi internasional pengkajian al-Qur'an, yaitu adanya sebuah wadah yang dinamai International Qur'anic Studies Association dengan alamat websitenya (iqsaweb.wordpress.com) yang memuat berbagai macam informasi mengenai konferensi, publikasi dan rujukan-rujukan tentang kajian al-Qur'an. Bahkan, IQSA juga memiliki facebook International Qur'anic Studies Association dan juga twitter @iqsaweb. Perkembangan terakhir ini sangat membantu untuk mengetahui kajian-kajian terkini tentang al-Qur'an, yang tidak hanya terjadi di Barat, namun juga di Timur Tengah dan di Asia Tenggara.
Kesimpulan
Penting bagi para cendekiawan Muslim untuk terlibat dalam kajian ilmiah Al-Qur'an. Saat ini, tidak banyak cendekiawan Muslim yang mengambil pendekatan tradisional dan kritis terhadap kajian Al-Qur'an. Beberapa dari mereka masih tutup usia, seperti Fazrah Rahman, Nasr Hamid Abu Zayed dan Mohammed Alkoon. Beberapa karya mereka telah menyentuh hati sebagian besar umat Islam. Fazlur Rahman dengan pendekatan "double movement"nya, Nasr Abu Zayd dengan "hermeneutika"nya dan Arkoun dengan "deconstruction strateginya.
Tentu saja, ide dan metode penelitian yang mereka ajukan tidak mudah diterima oleh masyarakat Muslim. Itulah sebabnya beberapa orang tinggal dan mengajar di negara-negara Barat, bukan di negara-negara Muslim. Pertama, dalam konteks yang lebih luas, menekankan kebebasan akademik, tetapi di negara-negara Muslim, penelitian yang "bertentangan dengan" pandangan masyarakat Muslim dipandang sesat dan karenanya dicap sesat.
Referensi
Wild, Stefan, (1996). "Preface," in The Qur'an as Text, ed. S. Wild Leiden: Brill
Reynolds, Gabriel Said (ed.). The Quran in Its Historical Context. London and New York: Routledge, 2008.
Saaeed, Abdullah, (2008). The Qur'an: An Introduction New York: Routledge
Rippin, Andrew (ed.), Approaches to History of the Interpretation of the Qurn. Oxford: Clarendon Press, 1988.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI