Mohon tunggu...
Muhammad Igo
Muhammad Igo Mohon Tunggu... Ilmuwan - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papua Merdeka

9 Juni 2021   06:01 Diperbarui: 9 Juni 2021   06:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berlari mendekatinya tapi entah dari mana datangnya dan siapa yang menembakkan sebuah peluru yang mengarah ke kepalaku. Dalam hitungan detik aku terjatuh dan sontak  terbangun kembali. Jantungku berdetak sangat kencang dan pakaian ku basah dan badanku kedinginan. Aku menatap ke jendela dan bersyukur aku hanya bermimpi.

Setelah mengatur nafas, aku mengingat kembali mimpiku yang baru saja aku alami. Aku juga melihat beberapa tentara tertembak pada kaki-dan tubuhnya. Aku juga merasakan keberanian di antara mereka, kebanggaan, dan kehormatan untuk mempertahankan serta memperebutkan kedamaian. Air mata dan darah menjadi saksi kesetiaan dan keberanian.

NOTE

"ini hanyalah sebuah cerpen"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun