Beberapa pemain mungkin menganggap metode ini sebagai bentuk penyiksaan, tetapi Shin melihatnya sebagai investasi. "Kalian akan berterima kasih nanti," mungkin itu yang sering ia katakan di sela-sela sesi latihan.
Namun, sepak bola Shin Tae-yong bukan hanya soal fisik. Ada seni dalam transisi yang cepat. Saat bola direbut, pemain harus tahu ke mana mereka akan bergerak, siapa yang akan diberi operan, dan bagaimana menciptakan peluang. Filosofi ini seperti tarian yang terencana---semua pemain harus bergerak selaras. Saat kehilangan bola, Shin meminta pemainnya untuk kembali bertahan secepat mungkin, atau lebih baik lagi, merebut bola kembali. Di sinilah kecerdasannya terlihat. Ia menciptakan tim yang selalu siap untuk menyerang dan bertahan tanpa kehilangan ritme.
Shin juga dikenal fleksibel dalam menggunakan formasi. Ia tidak terpaku pada satu pola permainan. Jika lawan bermain dengan gaya bertahan, ia akan mengubah formasi untuk mengeksploitasi celah kecil yang mungkin ada.
Selama melatih Timnas Indonesia, ia kerap menggunakan formasi 4-4-2, 4-2-3-1, atau 3-5-2 tergantung pada situasi pertandingan.
Jika lawan bermain terbuka, ia akan menyesuaikan strategi agar timnya bisa menyerang balik dengan lebih cepat. Pendekatan ini adalah bukti kecerdasannya, seperti seorang chef yang tahu persis bumbu apa yang harus ditambahkan untuk setiap masakan.
Pendekatan fleksibel ini juga terlihat dalam caranya menempatkan pemain di posisi yang berbeda. Shin tidak ragu mencoba pemain muda atau pemain dengan posisi asli tertentu untuk bermain di posisi yang berbeda jika ia melihat potensi. Contohnya, seorang bek sayap bisa dimainkan sebagai gelandang sayap untuk memaksimalkan kecepatan dan kemampuan bertahannya.
Namun, fleksibilitas ini juga bisa menjadi pedang bermata dua. Beberapa pihak merasa eksperimennya terlalu sering, membuat pemain kesulitan beradaptasi. Terkadang, perubahan formasi di tengah pertandingan terlihat seperti improvisasi yang terburu-buru. Tetapi bukankah eksperimen adalah bagian dari seni? Shin berani mencoba, dan itulah yang membedakannya dari pelatih lain.
Satu hal yang membuat Shin Tae-yong istimewa adalah fokusnya pada mentalitas pemain. Ia ingin pemainnya tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki mental juara. Dalam setiap pertandingan besar, ia selalu menekankan pentingnya semangat juang dan kepercayaan diri.
"Kalian harus percaya bahwa kalian bisa menang," mungkin itu yang selalu ia ucapkan di ruang ganti.
Di sisi lain, ia juga menanamkan disiplin ala Korea Selatan. Tidak ada toleransi untuk pemain yang terlambat, tidak menghormati rekan setim, atau bermain tanpa semangat. Shin adalah tipe pelatih yang akan memarahi pemain yang malas, tapi juga memeluk mereka jika mereka berjuang sampai titik darah penghabisan.
Selama melatih Timnas Indonesia, Shin membawa perubahan besar. Tim yang dulunya sering dipandang sebelah mata kini menjadi tim yang dihormati di Asia Tenggara. Ia membawa Indonesia ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, sesuatu yang sebelumnya terasa seperti mimpi. Ia juga memberikan kesempatan kepada pemain muda, menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan.