Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jangkar Baja Dukung Visi Indonesia Unggul Ganjar Mahfud

17 November 2023   10:28 Diperbarui: 17 November 2023   10:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pembangunan kualitas SDM

Semakin tinggi tingkat literasi, semakin mengarahkan cara berpikir dan bertindak dalam melihat dan memahami kompleksitas persoalan yang sangat dinamis.

Berdasarkan studi World Most Literate Countries yang dilakukan oleh Presiden Central Connecticut State University (CCSU), John W Miller, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara pada tahun 2016 (Demo Hak Demokrasi, Perbanyak Literasi, 10/09/2022).

Pemerintah selama ini belum hadir secara nyata dalam menggali potensi talenta anak-anak muda Indonesia walaupun telah terbit Keppres Nomor 21 Tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional.

Seharusnya pemerintahlah yang berperan menciptakan SDM bertalenta yang memiliki keunggulan di berbagai bidang.

Anak-anak muda Indonesia harus diberi ruang kemerdekaan, difasilitasi dan dibimbing dalam mengasah talentanya baik di bidang sains, riset, aplikasi teknologi, seni, budaya, olah raga, dll (Viral Farel dan Perjalanan Hobby Saya, 30/08/2022).

Dari semua pembangunan fisik IKN Nusantara yang paling penting adalah membangun SDM masyarakat Kalimantan Timur.

Disamping mendorong keterlibatan pihak swasta dalam membangun sekolah dan universitas unggul, berharap pemerintah membesarkan dengan meng"upgrade" Universitas Mulawarman sebagai kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur agar setara dengan universitas unggul di Jawa seperti UGM, UI, IPB, ITB, ITS, Undip dan Unibraw.

Dan bila perlu bertaraf internasional dengan peningkatan kualitas dosen, fasilitas dan membuka prodi baru sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini dan masa depan. (Nusantara: Masa Lalu dan Masa Depan, 21/01/2022).

Bung Karno dalam amanatnya menyampaikan bahwa, 'Susunlah pertahanan nasional bersendikan karakter bangsa'. Bung Karno tidak hanya menjadikan Lemhannas sebagai kawah candradimukanya calon pemimpin, tetapi juga harus melahirkan "pejuang pemikir" yang berlandaskan pada posisi strategis geopolitik Indonesia ditengah konsolidasi nasional menghadapi neo kolonialisme dan neo imperialisme serta perang dingin Blok Barat dengan Blok Timur.

Untuk melahirkan pemimpin yang berwawasan Nusantara, sebagai lembaga kajian strategis Lemhannas harus berperan menempatkan sejarah Indonesia secara utuh dari masa keemasan Nusantara dimana dalam pidato Bung Karno 1 Juni 1945 menegaskan Kebangsaan Indonesia adalah kebangsaan yang menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun