Memang Jalan Tol dibangun sejak jaman pak Harto (berkuasa 32 tahun). Tapi yang dibandingkan adalah kuantitinya, berapa panjang ruas tol yang dikerjakan dalam waktu berapa lama dan kualitasnya, seberapa manfaatnya menciptakan pemerataan ekonomi bukan hanya terkonsentrasi di Jawa?
Kalau saja "tangan besi" pak Harto (tanpa ada demo, ngumpul berempat saja sudah bisa masuk penjara. Bedalah saat ini hampir tiap hari ada demo) digunakan untuk membangun infrastruktur secara masif maka presiden selanjutnya akan fokus ke pambangunan SDM.
Pemerintahan Presiden Jokowi baru berumur 8 tahun 6 bulan telah melakukan investasi di berbagai sektor infrastruktur, pendidikan, energi dan peradaban baru masa depan Indonesia di IKN Nusantara.
Visi yang disampaikan Presiden Jokowi bukan semata membangun gedung apalagi memindahkan persoalan Jakarta ke ibukota baru tapi mengubah paradigma, mengubah mindset dan budaya kerja agar bangsa Indonesia semakin produktif, efisien dan kompetitif ditengah kondisi perkembangan geopolitik ekonomi global yang bergeser ke kawasan Asia Pasifik.
Catatan Reformasi 1998 telah berhasil melahirkan demokrasi. Namun celakanya koruptor makin meluas di semua institusi. Mengapa ini bisa terjadi?
Maklar kasus, peredaran narkoba, judi online, skandal pajak dan kejahatan lainnya dilakukan/dibackingi oleh oknum pejabat, oknum aparat (kita tunggu saja temuan aliran dana mencurigakan PPATK yang diungkap Prof. Mahfud MD).
Dulu hanya lingkaran kroni pak Harto yang korupsi. Sekarang kepala daerah, eselon iii hingga timses caleg, timses pemilihan kadespun bisa korupsi. Itu karena ada praktek jual beli suara sebagai resiko demokrasi yang "liberal".
Idealisme dikalahkan oleh pragmatisme. Ini adalah bukti kejahatan korupsi telah bertransformasi sangat cepat seakan mengikuti disrupsi teknologi.
Sepanjang masih ada KPK artinya korupsi di republik ini belum beres. Karena sejatinya KPK yang dilahirkan era Presiden Megawati Soekarnoputri itu adalah lembaga adhoc (sementara) yang ditugaskan untuk memulihkan tupoksi institusi kepolisian, kehakiman dan kejaksaan.
Revolusi Mental mandek tapi bersyukur rakyat masih bisa menikmati hasil-hasil pembangunan. Bayangkan jika angka korupsi bisa nol persen mungkin bangsa Indonesia telah menjelajah luar angkasa.
Itu adalah sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh presiden berikutnya. Oleh karena itu momentum 2024 sangat penting dan strategis maka pilihlah presiden 2024 jangan coba-coba, apalagi dengan perasaan.
Pilih yang terbukti bisa kerja. Punya harapan bisa membenahi hukum di republik ini. Jangan hanya rakyat yang patuh hukum, tapi pejabatnya melanggar hukum.
Indonesia perlu pemimpin yang berani seperti Bung Karno, berani bersikap walaupun tidak populer karena bukan untuk menyelamatkan diri sendiri. Tapi jauh lebih penting adalah keselamatan dan persatuan bangsa.
Revolusi Mental sebuah keharusan
Sepak bola itu hanya salah satu bagian kecil dari pembangunan Sumber Daya Manusia, Nation & Character Building.
Pembatalan tuan rumah Piala Dunia U20 bukan akhir segalanya. Jadikan ini sebagai pelecut untuk membangun prestasi olah raga khususnya sepak bola. Perbaiki mentalitas dan sportifitas. Itulah salah satu bagian Revolusi Mental.
Infrastruktur baik berkelas dunia tak akan mengubah apapun jika kita tidak berbenah, masih bermentalitas rusuh. Revolusi mental itu harus menyeluruh. Jangan hanya gaung, tapi mandeg dalam praktek.
Kejahatan berdasi perampokan uang negara masih berlangsung dengan modus operandi yang berkembang mengikuti jaman.
Celakanya rakyat sering silau dengan jabatan dan orang yang pamer kekayaan tanpa pernah bertanya, darimana mereka bisa kaya? Wajarkah? Masuk akalkah?
Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah mereka orang-orang berpendidikan mengadu ke polisi saat ditipu berjemaah oleh investasi bodong.
Mereka telah mempermainkan kedaulatan bangsa, mereka telah menginjak-injak supremasi hukum. Mereka tak ingin ada Undang Undang Perampasan Aset Kejahatan Korupsi. Dan kita sibuk saling menyalahkan serta larut dengan opini-opini provokatif.
Sebentar lagi memasuki bulan Mei dan cukupkah peringatan Reformasi sebatas seremoni tanpa pernah merenungkan kembali untuk apa sebenarnya tujuan Reformasi?
Ganjar Pranowo Punya Nyali, Berani Ambil Resiko Tidak Populis.
"Silahkan check track record saya. Saya tak pernah ragu dalam mengambil keputusan karena sudah saya mitigasi dan kalkulasi konsekwensinya. Saya bukan cari aman untuk berdiam diri, tidak bersikap," kata Ganjar dalam interview oleh Najwa Shihab.
Tidak ada maksud menghancurkan mimpi mereka tim U20 untuk berlaga dan berprestasi di Piala Dunia U20.
Ganjar minta maaf kepada tim Garuda Muda karena tidak bisa bertanding. Tapi berpesan agar tetap semangat karena ini bukan akhir segalanya.
Pembatalan ini adalah otoritas keputusan FIFA. Proses dan penilaiannya pun cukup panjang. Negosiasi, pengajuan syarat permintaan oleh otoritas sepak bola Indonesia kepada FIFA tak mencapai kemajuan (alias ditolak FIFA). Maka selanjutnya muncullah pernyataan Ganjar belakangan "menolak tim Israel" yang dikesankan mengapa menolak jelang waktu pelaksanaan?
Jika karena pernyataan Ganjar dinilai bisa mempengaruhi keputusan FIFA, mestinya pernyataan Ganjar untuk tetap berlangsung Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 "tanpa kehadiran Israel" pun harusnya bisa terlaksana. Mengapa tidak terjadi? Karena ini adalah keputusan otoritas FIFA.
Ganjar sadar bahwa sikapnya tidak mungkin menyenangkan semua orang. Ganjar lakukan karena taat konstitusi, melihat kesejarahan dan potensi kerugian dan ancaman gangguan keamanan yang lebih besar jika dipaksakan tidak ada opsi negara lain sebagai "co host" laga tanding Israel. Dan syarat ini memang tidak disetujui oleh FIFA .
Tentu pembatalan ini berdampak kerugian potensi ekonomi. Namun ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan kepentingan ekonomi dan ideologis Ganjar memilih ideologi.
Mereka gagal jatuhkan Ganjar!
Sejumlah tagar bernada positif terkait Ganjar Pranowo masif bermunculan di media sosial ketika Gubernur Jawa Tengah itu "diserang" warganet karena batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.
"Dapat dikatakan, dalam ruang medsos akun para pendukung Ganjar 'berhasil' mempertahankan benteng dari serangan akun netizen yang menyerang sosok Ganjar," demikian dikutip dari Kompas.id.
Para pendukung Ganjar di media sosial mampu bermanuver dari menciptakan narasi positif ke sejumlah tafsiran politik.
Akun-akun kontra (kubu lawan Ganjar) tersebut terlihat jelas menunggangi isu ini demi menaikkan nama tokoh yang mereka dukung dengan tujuan menjatuhkan Ganjar.
Lebaran Menjadi Momen Bersyukur
Ditengah pemulihan ekonomi pemerintah Presiden Jokowi tetap bekerja memberikan layanan publik yang optimal saat umat Islam menjalani bulan Ramadhan menyambut Lebaran, Idul Fitri.
Progress pembangunan menyambut mudik Lebaran dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada umat Islam untuk melakukan perjalanan melaksanakan Halal Bihalal pulang kampung.
"Untuk tol Cisumdawu, saat ini Seksi 1-3 telah operasional, sedangkan Seksi 4-6 akan dibuka fungsional tanggal 15 April 2023. Jadi sudah tembus dari Bandung ke Cirebon. Untuk pengaturan lalu lintasnya akan mengikuti arahan Korlantas, apakah akan diberlakukan contraflow, one way, atau buka-tutup," kata Menteri PUPR, Basuki dalam pernyataan resminya, Rabu (5/4/2023).
Jalan tol Trans Sumatera beroperasi sepanjang 738 km dilengkapi 27 TIP dengan ruas jalan tol fungsional meliputi Kuala Tanjung-Tebing Tinggi Segmen Tebing Tinggi-SS Inderapura (28,5 km) dan Segmen Dolok Merawan- Sinaksak (15,6 km), Sigli-Banda Aceh Seksi 5-6 Blang Bintang-Baitussalam (12,7 km), Binjai-Langsa Seksi 2 Stabat-Jalan Proklamasi (7,2 km), Sp. Indralaya-Muara Enim Seksi Sp. Indralaya-Prabumulih (63,5 km). Tol Balikpapan-Samarinda yang operasional sepanjang 97,3 km. Jalan tol yang operasional di Pulau Sulawesi sepanjang 61,5 km, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1-3 (10,1 km), Tol Makassar Seksi 4 (11,6 km) dan Tol Manado-Bitung (39,8 km).
Semoga di bulan Ramadhan menyambut idul Fitri tahun ini kita senantiasa tak pernah lelah mengucap syukur untuk mencintai Indonesia dan kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H