“Dini memang salah karena tidak bertanya ke Bunda. Apakah itu rencana Bunda juga? Dini sudah terlanjur kesal. Dini menganggap Bunda sudah ga sayang lagi sama kami. Maafkan Dini ya Bun....”. Air mata Dini mengalir deras.
Bunda memeluk erat Dini. Dia paham benar apa yang dikatakan anaknya.
“Dengarin Bunda sayang. Jangan pernah berpikiran Bunda punya niatan untuk menggantikan Ayah Ginda. Bunda sudah diamanahin kalian berdua. Tugas Bunda membesarkan kalian. Itulah kenapa dari awal Bunda selalu bilang....bicarakan....bicarakan! Jangan pernah membuat kesimpulan sendiri.”
Dini mengangguk perlahan. Benar apa yang dikatakan Bundanya. Pilihannya untuk hanya memiliki satu orang Ayah tidak salah dan ternyata pilihannya itu juga menjadi pilihan Bunda. Alhamdulillah, dia bersyukur kepada Allah, karena telah mendukung pilihannya, untuk hanya memiliki satu orang Ayah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI