"Ye?" Pemuda bernama Jendra itu kembali bersuara.
"Ya." Yelena berharap.
"Mata kamu kenapa? Sakit?"
Yelena menggeleng, ia bertanya-tanya mengapa Jendra bersikap seolah tidak ada apa-apa. Â Apa iya harus dia yang bertanya?
Banyak pertanyaan muncul di kepala Yelena yang ia ingin tahu jawabannya. Kalau tidak sekarang kapan lagi, Yelena berketetapan hati.
"Jen..."
Namun sebelum kalimat Yelena utuh, beberapa teman Jendra naik, suasana angkot pun menjadi riuh.
***
"Ja, kenapa ya kok ada orang seperti si Jendra itu?" Yelena duduk disamping Senja yang tengah asyik mengunyah permen karetnya.
"Lha emang kenapa dengan tu anak?"
"Tadi pagi aku ketemu dia di angkot terus sikap dia datar aja gitu kayak gak ada apa-apa diantara kita."
"Lha memangnya ada apa diantara kalian."