Lalu mereka pun terdiam. Â Nara terlihat resah, ia memandangi wajah Rein lekat -lekat. Â Apakah ini waktu yang tepat untuk mengatakan kepadanya batinnya
"Rein, sebenarnya aku ..." Kalimat Nara terputus ketika mendengar Rein berseru.
"Ya ampun." Rein meringis sambil memegangi kakinya.
"Kenapa ?" tanya Nara bingung.
"Kram."
Nara memegang kaki Rein."Dingin banget kaki kamu."
"Aku memang berdarah dingin kak, tapi bukan kayak  Jack the Ripper ya." kata Rein sambil masih meringis.
Nara tersenyum. Dan mulai memijit kaki Rein dengan lembut. "Gimana? Sudah baikan?"
Rein mengangguk. "Makasih kak."
"Eh sebentar." Nara mengeluarkan sesuatu dari saku jaket jeansnya, dengan cepat melingkarkan sebuah gelang yang terbuat dari tali ke pergelangan kaki Rein.
"Apa itu kak?"