Nara kembali mengunyah nasinya dengan pelan.
"Kak!"
"Hmmm."
"Kakak belum jawab pertanyaanku?"
Nara menyimpan sendok dan garpunya dengan rapi diatas piring kosongnya, meneguk tehnya santai, meletakkan kedua tangannya diatas meja dan menatap Rein sambil tersenyum.
"Kakak jangan pasang senyum gitu deh."
"Kenapa? Gak boleh? Senyum itu kan ibadah."
Rein merengut. "Aku gak suka, aku pergi."
"Kamu ingin tahu kenapa aku mengikuti kamu?" Nara kini telah berjalan di samping Rein sementara gadis itu diam seribu bahasa.
"Karena aku takut kamu hampir pingsan seperti kemarin." Lanjut Nara tenang.
"Tapi aku kan gak pingsan." protes Rein.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!