"Gak mau, nanti aku kayak Marylin Manson dong, bukan punk lagi tapi death metal." Â Jed mengacungkan tiga jarinya.
Beni dan Jangkrik pun tertawa mendengar selorohan Jed.
***
Tempat yang mereka tuju itu terlihat meriah dengan para penonton yang berdandan heboh. Â Rantai dan spike ada di mana mana. Sejauh mata memandang terlihat warna hitam menggelora, dan sedikit warna warni cerah yang menyembul dari warna rambut para punkers itu. Â Rein takjub akan suasana di venue itu, ia belum pernah menghadiri acara musik sebesar dan seramai itu. Â Matanya seakan enggan berkedip, ia takut akan melewatkan sedetik saja kehebohan suasana di tempat itu.
"Rein, makasih ya." Â Jangkrik berbisik di telinga gadis yang masih takjub dengan apa yang ia lihat itu.
"Gimana? Jed cocok gak?" Rein bertanya dengan penuh semangat.
"Jed bisa ngikutin kita dengan cepat, dia bilang dia pernah mainin lagu lagunya Sex Pistol, kecuali untuk lagu yang kami tulis, sepertinya masih agak kurang."
"Mmm gitu ya, taruh aja dia di kegelapan kasih contekan."
Jangkrik tertawa lalu mengajaknya bergabung dengan teman-temannya yang telah berjalan mendahului mereka.
"Kamu gak peluk aku? Orang itu di peluk sebelum onstage?"  Jed melirik  Rein sambil menunjuk orang yang di maksud, T-Shirt hitamnya bertuliskan Kembang Setampan.
 Emang tampan.