"Cepetan." Jimmy menarik lengan Rein dengan paksa.
***
Rein berjalan pelan ke arah Jed, jantungnya mendadak berdebar tak menentu. Langkahnya pendek-pendek. Perlahan ia pun duduk di depan pemuda yang terlihat berusaha memasang tampang seramah-ramahnya itu.
Jed menatap ke kedalaman mata Rein dengan tajam yang membuatnya menjadi sedikit jengah.
"Sebenarnya aku gak enak ngomong gini ke kamu, tapi demi mereka, Â aku terpaksa harus bertanya." Rein menunjuk meja yang di tempati teman-temannya.
"Kenapa? ada yang bisa aku bantu ?" Jed bertanya dengan ramah, pupil matanya membesar.
"Mereka butuh gitaris pengganti, Dandy mogok."
"Kenapa Si Dandy bisa mogok?"
"Ada sesuatu yang belum bisa aku ceritain ke kamu, tapi intinya kamu bisa bawain lagu-lagu punk kan?"
"Aku suka punk." Jawab Jed pendek.
"Mepet banget buat malem ini. Kalau sekarang dari sini mungkin masih bisa latihan, tapi setidaknya kalau kamu bisa mereka pasti senang." Rein menoleh ke belakang melihat Beni dan Jangkrik yang tengah terlibat obrolan seru.