"Maafkan aku. Bukan maksudku untuk membuatmu menjadi seperti ini. Aku hanya ingin selalu melihatmu. Semakin sering aku menghukummu, semakin sering pula aku bisa berlama-lama bersamamu." Â Kak April kembali berbisik, suaranya kini terdengar merdu bak Gary Cherone yang mendendangkan Love of my Life dengan mendayu.
"Mungkin Nikka Costa benar, inilah yang dinamakan First Love, cinta pada pandangan pertama."
Mendengar apa yang kak April ucapkan, rasanya aku ingin segera membuka mata lalu melemparkan kamus John M. Echols. Â Namun, untuk apa membuka mata, jam pulang masih lama. Lagipula semua ini mungkin hanya taktiknya belaka, agar aku bangun lalu meluruskan artinya. Hmm, siapa yang lebih kriminal sekarang? Tapi bagaimanapun aku merasa senang, karena rasa sukaku ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.
***
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H