Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terlalu Tua

21 Juli 2016   15:58 Diperbarui: 25 Februari 2023   15:01 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana dengan kamu? Ryan gak protes? Setahu ku dia gak suka dengan segala hal yang berbau kehingar-bingaran."

"Bagi kami kegemaran akan musik itu bersifat pribadi,"

"Kami saling menghargai, belajar mengerti satu sama lain, itu aja sih." Shira tersenyum manis.

***

"Rai, naik yuk, kita nostalgilaan." 

Rido datang dengan senyum mengembang.

Arai menggaruk kepala tak gatalnya. Ia terlihat kikuk.

"Arai sudah pensiun, Do. Dia sudah lupa dengan chord-chord musik yang sering kalian mainkan dulu."

Rido tertawa, "Karena usia senja? Pikun?"

"Ganti aliran." Seru Shira.

"Arai? Ganti aliran? Beneran? Aliran sungai atau aliran listrik?" Rido kembali terbahak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun