"Bagaimana dengan kamu? Ryan gak protes? Setahu ku dia gak suka dengan segala hal yang berbau kehingar-bingaran."
"Bagi kami kegemaran akan musik itu bersifat pribadi,"
"Kami saling menghargai, belajar mengerti satu sama lain, itu aja sih." Shira tersenyum manis.
***
"Rai, naik yuk, kita nostalgilaan."Â
Rido datang dengan senyum mengembang.
Arai menggaruk kepala tak gatalnya. Ia terlihat kikuk.
"Arai sudah pensiun, Do. Dia sudah lupa dengan chord-chord musik yang sering kalian mainkan dulu."
Rido tertawa, "Karena usia senja? Pikun?"
"Ganti aliran." Seru Shira.
"Arai? Ganti aliran? Beneran? Aliran sungai atau aliran listrik?" Rido kembali terbahak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!