Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Lebih Baik Padam daripada Pudar

15 Juli 2016   14:37 Diperbarui: 23 April 2020   16:53 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini tanggal 10 berarti dua hari yang lalu adalah tanggal 8.  Angka yang sama, dimana sang dewa grunge di temukan tak bernyawa di rumahnya sendiri. Entah kebetulan atau apa, aku tak tahu.

Aku menggeleng kan kepala ku tak percaya, ada rasa kehilangan dan kecewa. Baru saja aku mengenalnya, namun kini dia telah pergi untuk selamanya.

Ketika aku melangkah ke dalam kamar ku, telapak kaki ku menyentuh selembar kertas yang terkulai lemas di lantai. Tanganku gemetar ketika aku meraih kertas itu. Selanjutnya lembar kertas itu pun basah oleh tetesan air mata ku.

Dia adalah penyelamat hidupku. Tanpa dia, mungkin aku masih menjadi orang yang apatis terhadap kehidupan.

Hanya dia yang selalu memberi ku semangat, mendukungku dan menyayangiku dengan caranya sendiri melalui musiknya.

Namun itu semua telah berakhir.

Dia selesai, aku pun demikian.

Lebih baik padam daripada pudar.

***

*Di tulis diantara kenangan akan seorang die-hard Kurt Cobain fan.

illustrasi : redditweekly.com
illustrasi : redditweekly.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun