***
Rhea duduk di bangku kayu itu, menatap kembali pot tak berpenghuni milik Bara. Tanaman itu telah dicabut oleh pemiliknya sesaat sebelum ia pergi dan tak pernah kembali hingga kini. Lima belas hari telah terlewati, Rhea mendadak menjadi sangat khawatir. Dia tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan Bara. Pintu informasi seakan tertutup rapat untuknya. Rhea melayangkan pandangannya ke langit yang luas dan mulai mencari.
“Apakah si tua Betelguese terlihat jelas?" Tiba-tiba Bara telah duduk di samping Rhea.
Jantung Rhea seakan berhenti berdetak. Ia telah kembali. Ada rasa lega yang menyelimuti hatinya.
Rhea tersenyum, "Ya, sebagai tanda agar seseorang dengan mudah menemukan Orion."
"Tapi aku tak ingin lagi mencari si tua untuk menemukan Orion. Karena kini aku telah menemukan bintangku sendiri, bintang yang sinarnya lebih cemerlang dari bintang mana pun. Dan berharap dia bersedia membentuk sebuah rasi baru bersamaku."
Rhea menatap jauh ke dalam mata pemuda itu. Mata itu kini tidak lagi terasa dingin dan sepi. Mata itu memancarkan cahaya kemilau yang menariknya untuk berkata iya.
Di bawah naungan rasi bintang Orion, ada dua bintang yang kini mulai saling menyinari satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H