Mohon tunggu...
ikangorengsihombing
ikangorengsihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak Mahasiswa Unpam

Suka Melirik Dan Main Game

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Mahasiswa Di Kampus

20 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Sikap spiritual dan sosial peserta didik saat ini terbukti belum sesuai dengan apa yang menjadi harapan dari program penguatan pendidikan karakter. Artinya pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah perlu dievaluasi. Tulisan ini hadir untuk menekankan kembali urgensi nilai-nilai kebudayaan sebagai dasar pendidikan karakter di sekolah serta menghadirkan gagasan implementasinya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, mempelajari buku referensi, jurnal serta pengalaman penulis yang dirasakan dalam aktifitasnya di sekolah. Terlihat pendidikan karakter di sekolah belum secara serius menempatkan nilainilai budaya sebagai landasannya. Penguatan landasan tersebut diikuti dengan implementasi trilogi lembaga pendidikan dapat menjadi solusi peningkatan hasil pendidikan karakter disekolah.

ABSTRACT

The current students’ spiritual and social attitudes have proven to be incompatible with the goal of character education strengthening program. It shows that character education program implementation in school needs to be evaluated. This paper aims to remind the urgency of cultural values as the basic of character education program in schools and, to bring the idea of the ideal implementation form. Library research is the method used; analyzing reference books, journals and the author’s experiences while working in schools. The result shown that character education program implementation in schools has not seriously put the cultural values as its foundation. Strengthening the cultural values as the foundation of character education program that is followed by the trilogy of educational institutions implementation could be an exit strategy to improve the character education program result in school.

PENDAHULUAN

Tobroni (2018), mengutarakan bahwa cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perubahan sosial tidak sepenuhnya kondusif bagi tujuan pendidikan. Telah banyak perilaku menyimpang peserta didik yang diakibatkan oleh serangan gencar narkoba, LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), ideologi ekstrim (radikal dan liberal).

Seperti        menjadi         pemandangan         sehari-hari         merebaknya ketidakjujuran, penurunan rasa hormat anak kepada orang tua dan guru, peningkatan tindak kekerasan dan pertengkaran dikalangan pelajar, peningkatan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, penurunan semangat belajar dan kedisiplinan, meningkatnya kebiasaan materialis dan hedonis pada pelajar, perluasan perilaku permisif (bebas). Beberapa kasus yang terjadi pada akhir-akhir ini di sekitar kita menunjukkan adanya krisis moral di kalangan peserta didik, antara lain; pesta miras di kalangan pelajar, tawuran antarpelajar, dan pelecehan seksual (Ghufron et al., 2017).

Kondisi tersebut diatas dapat menjadi salah satu indikator belum suksesnya program pendidikan karakter di sekolah sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakater (PPK)(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018) pada Satuan Pendidikan Formal.

Desain PPK adalah penerapan nilai-nilai Pancasila. Terutama nilainilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.

Nilai-nilai Pancasila tersebut merupakan produk kebudayaankebudayaan bangsa Indonesia yang telah dikemas sedemikian rupa oleh para tokoh kemerdekaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Maka untuk keberhasilan penanaman nilai-nilai Pancasila tersebut kebudayaan perlu dijadikan salah satu landasan konsep, implementasi, dan evaluasi dari pendidikan karakter.

Kearifan budaya merupakan perekat identitas bangsa (Brata, 2016). Kebudayaan bahkan berkaitan erat dengan ketahanan suatu bangsa. Itulah diantara alasan mengapa kebudayaan perlu dijadikan sebagai salah satu landasan pendidikan karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun