Bagi yang berujar demikian mungkin belun tahu ya, jika ada orang-orang di dunia ini yang mata pencahariannya bukan pegawai lho. Tidak ada yang namanya terima THR atau gaji plus plus.
Nah, orang-orang tipe ini apalagi yang kondisinya serba pas tadi, tidak akan bisa jika menerapkan berbagai teori finansial terkait budgeting.
Saya sendiri akhirnya mengakali agar finansial tetap sehat di bulan Ramadan meski kondisinya serba pas dengan cara berikut.
1. Â Jalur langit
Seperti yang pernah saya tuliskan di postingan Arti Bersyukur, bahwa jalur langit ini benar-benar saya habis-habisan lakukan ketika bulan Ramadan. Mulai dari membuat jurnal syukur hingga membuat jurnal Law of Attraction.
Dalam jurnal syukur, berkali-kali saya menuliskan betapa besar rasa syukur saya untuk hal yang mungkin terkesan remeh-temeh, tapi bagi saya itu sungguh besar sekali maknanya.
Mulai dari diberikan kesehatan untuk sekeluarga, hidup rukun damai bahagia setiap harinya, anak-anak bisa makan dan terpenuhi kebutuhannya, itu buat saya hal yang benar-benar sangat saya syukuri sekali
Sedangkan dalam jurnal Law of Attraction, saya menuliskan hal-hal yang begitu saya harapkan ada dan datang dalam kehidupan saya. Semua itu begitu saya syukuri, saya rasakan kebahagiaan saat menerimanya, seakan-akan itu benar-benar sudah menjadi nyata
Beberapa hal tersebut misalnya bisa punya uang untuk tinjo, bisa punya uang untuk amplop anak-anak saudara, serta bisa memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Saya Tuliskan satu demi satu dengan membayangkan begitu bahagianya saya saat tahu semua itu sudah menjadi nyata.
Tentunya jalur langit yang paling utama adalah ketika kita melakukan salat Qiyamul Lail. Waktu qiyamul lail adalah momen saat kita bisa meminta apapun dari Allah.