Banyak kasus di lapangan yang menunjukkan bahwa pengakuan atas keyakinan Tionghoa yang memilih sebagai Konghuchu belum mendapat pelayanan dengan baik. Mereka masih dianggap berbeda dengan yang lain. Bahkan ketika isu pribumi dan non pribumi mencuat, ingatan orang segera lari ke etnis Tionghoa ini lagi.
Tahun 2019, ketika etnis Tionghoa baru saja memasuki tahun baru mereka, nalar yang melihat Tionghoa sebagai sang lian, sebagai bukan pribumi, sudah harus disingkirkan jauh-jauh. Tembok-tembok pemisah yang selama ini menjulang menghalangi proses pembauran sejati seharusnya sudah ditumbangkan.Â
Salah satu tembok pemisah  yang perlu diruntuhkan itu tak lain adalah isu-isu identitas yang jadi tameng dalam even-even pemilu setiap lima tahun sekali. Tapi apakah kita punya cukup keberanian untuk melakukan itu? Perlu komitmen bersama !
Â