Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lahirnya Sang Pendekar (Serial Burik Cilampakna Kindang)

23 Desember 2017   22:04 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:32 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BURIK CILAMPAKNA KINDANG SATRIA DARI LERENG GUNUNG BAWAKARAENG. (VII)

KISAH  SEORANG PENDEKAR/SATRIA BERWAJAH CACAT DARI LERENG GUNUNG  BAWAKARAENG.  WAJAHNYA DIHIASI TOTOL-TOTOL COKELAT KEHITAMAN  . WAJAHNYA  TERLIHAT ANEH.  SEHINGGA IA DIGELARI BURIK DARI KINDANG. WAJAH SANG  SATRIA AKAN PULIH  DAN BERSIH KEMBALI JIKA IA SUDAH MEMPELAJARI ILMU  LANGKA APPA  PAGGENTUNNA LANGI NA PATTUNGKULUNA LINOA DARI KITAB MANCA  RAHASIA  SULAPA APPA & KITAB PASANG BATARAYA RI LATTU.  KISAH INI   BERLATAR  BELAKANG PROSES MASUKNYA ISLAM DAN PERJUMPAAN ISLAM  DENGAN  KEPERCAYAAN DAN TRADISI LOKAL DI BUGIS-MAKASSAR.

cersil-kho-ping-ho-5a7f8f32caf7db7b4906df83.jpg
cersil-kho-ping-ho-5a7f8f32caf7db7b4906df83.jpg
VII

Sosok itu bagai terbang menaiki tangga rumah Bunga. Namun begitu berada di depan pintu rumah Bunga yang hancur berantakan, Ia bagaikan dipaku ke dasere. Sejurus ia tegak bergeming bagai dicengkau suatu pesona. Namun setelah tersadar orang ini segera menghambur masuk ke dalam. Tapi begitu mendapatkan sosok orang yang menggeletak di lantai, langkahnya terhenti tiba-tiba.

"Celaka-celaka...., Ibu Bunga ketewasan". Bisik orang ini dengan bibir bergetar. Wajahnya pucat.

Ia melihat beberapa luka di tubuh Ibu Bunga. Dengan gemetar tangannya bergerak memeriksa luka-luka itu, sekaligus memeriksa denyut nadi Ibu Bunga.  Berkali-kali Ia memeriksa nadi Ibu Bunga, tetapi ia sama sekali tidak mendapatkan lagi tanda-tanda kehidupan.

"Dia sudah  tiada. Batara Rihatanku musibah apa yang menimpa mereka". Gumamnya perlahan. Tiba-tiba saja Ia tersentak.

"Bunga....Bunga....di mana dia?"  Orang ini segera berdiri, matanya menyusuri seluruh rumah yang tidak seberapa besar itu. Matanya tertuju pada pintu kamar yang terbuka. Dengan langkah panjang-panjang Ia menuju ke kamar itu. Begitu pandangannya tertumbuk pada sesosok tubuh di atas ranjang, tanpa sadar Ia memekik.

dunia-kangouw-blogspot-co-id-5a8e1627dcad5b2a502ed4a4.jpg
dunia-kangouw-blogspot-co-id-5a8e1627dcad5b2a502ed4a4.jpg
"Bunga...!!" Orang ini segera melompat mendekati Bunga. Ia tidak melihat luka di tubuh Bunga, tapi saat itu tubuh Bunga nyaris telanjang. Yang lebih membuat orang ini mendelik kaget saat menyaksikan darah mengalir di selangkangan Bunga.  Orang ini segera memeriksa denyut nadi Bunga.

"Masih hidup". Ucapnya lirih. Ia menyambar kain sarung yang tergelatak di tempat itu, menutupi tubuh Bunga yang nyaris telanjang, lalu buru-buru memondongnya ke luar. Ia berlari menuju tangga dan tepat pada saat itulah seekor kuda yang berlari dengan kecepatan tinggi berbelok masuk ke rumah Bunga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun