Mohon tunggu...
Iis Susiawati Abdullah
Iis Susiawati Abdullah Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan

Pendidikan dan Lingusitik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika dan Solusi Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran Bahasa Arab

31 Januari 2025   10:20 Diperbarui: 31 Januari 2025   10:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Tanpa kurikulum yang jelas, proses pembelajaran akan menjadi tidak terarah. Sebaliknya, kurikulum yang tidak didukung metode pembelajaran yang efektif hanya akan menjadi teori di atas kertas.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, pengembangan kurikulum menjadi semakin krusial mengingat bahasa ini digunakan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab masih menghadapi berbagai kendala, baik dari segi kurikulum maupun penerapannya di kelas.

Artikel ini akan mengupas problematika pembelajaran bahasa Arab serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kurikulum yang lebih efektif.

Sejarah dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab sudah dimulai sejak abad ke-17, ketika Universitas Cambridge di Inggris mulai mengajarkannya. Amerika Serikat baru mulai memperhatikan pentingnya bahasa Arab pada tahun 1947. Di Mesir, pusat pembelajaran bahasa Arab berkembang pesat seiring dengan proyek pengembangan materi pengajaran yang lebih sistematis.

Namun, dalam perkembangannya, pembelajaran bahasa Arab menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mendesain kurikulum yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pelajar modern. Nation dan Macalister mengidentifikasi beberapa faktor penting dalam desain kurikulum, di antaranya:

  • Minat pelajar dalam belajar bahasa
  • Ukuran kelas yang besar
  • Keterampilan berbahasa yang beragam
  • Kebutuhan pasar kerja
  • Kurangnya bahan bacaan yang relevan
  • Kurangnya pelatihan bagi guru
  • Penggunaan bahasa pertama di dalam kelas
  • Kurangnya kemandirian dalam pembelajaran

Ketidakseimbangan antara teori dan praktik dalam pembelajaran bahasa Arab juga menjadi salah satu penyebab utama kurang berhasilnya proses pembelajaran.

Problematika Pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Nandang Sarip Hidayat (2012), ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran bahasa Arab, antara lain:

Guru lebih fokus pada teori daripada keterampilan praktis.

Materi seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis tidak dikaitkan dengan kebutuhan komunikasi siswa.

Metode pembelajaran masih didominasi oleh teacher-centered learning, sehingga kurang memberi ruang bagi siswa untuk aktif.

Struktur bahasa diajarkan secara terpisah tanpa konteks sosial budaya Arab.

Penilaian lebih menekankan aspek kognitif dibandingkan integrasi keterampilan berbahasa.

Selain itu, Aziz Fahrurrozi (2014) juga menyoroti dua aspek problem utama dalam pembelajaran bahasa Arab:

  1. Problematika linguistik, seperti kesulitan dalam pengucapan bunyi bahasa Arab (ashwat ‘arabiyah), keterbatasan kosakata (mufradat), serta kompleksitas tata bahasa (qawa’id dan i’rab).
  2. Problematika non-linguistik, seperti rendahnya motivasi belajar, keterbatasan sarana dan prasarana, kompetensi guru yang kurang memadai, metode pembelajaran yang tidak sesuai, keterbatasan waktu, dan kurangnya lingkungan berbahasa yang mendukung.

Solusi dalam Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

Untuk mengatasi berbagai kendala dalam pembelajaran bahasa Arab, diperlukan pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan inovatif. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Menyelaraskan Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa

Kurikulum harus mempertimbangkan kebutuhan siswa di era modern. Pengajaran bahasa Arab tidak boleh hanya berfokus pada aspek teori, tetapi juga harus diarahkan pada keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

  • Meningkatkan Kompetensi Guru

Guru yang mengajar bahasa Arab harus memiliki pemahaman mendalam tidak hanya dalam aspek bahasa, tetapi juga pedagogi. Pelatihan berkelanjutan bagi guru sangat diperlukan agar mereka bisa menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif.

  • Menggunakan Metode Pembelajaran yang Interaktif

Metode teacher-centered learning sebaiknya mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, pendekatan yang lebih komunikatif dan interaktif, seperti role-play, diskusi kelompok, dan teknologi digital, bisa lebih mendorong partisipasi aktif siswa.

  • Memanfaatkan Teknologi dalam Pembelajaran

Pemanfaatan aplikasi pembelajaran bahasa Arab, video interaktif, serta platform digital lainnya dapat membantu siswa belajar secara lebih fleksibel dan mandiri. Teknologi juga bisa digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan menantang.

  • Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Ketersediaan buku teks yang sesuai, laboratorium bahasa, serta ruang kelas yang nyaman sangat penting dalam mendukung pembelajaran yang efektif. Penggunaan media audio-visual juga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahasa Arab.

  • Menciptakan Lingkungan Berbahasa yang Mendukung

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa adalah lingkungan berbahasa. Sekolah dan lembaga pendidikan sebaiknya menyediakan ruang bagi siswa untuk berlatih bahasa Arab dalam konteks kehidupan sehari-hari, misalnya melalui program “Hari Berbahasa Arab” atau komunitas belajar bahasa Arab.

Kesimpulan

Pengembangan kurikulum bahasa Arab bukanlah hal yang statis. Ia harus selalu dievaluasi dan diperbaiki agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Problematika linguistik dan non-linguistik dalam pembelajaran bahasa Arab harus diatasi dengan solusi yang tepat agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Dengan memperbaiki kurikulum, meningkatkan kompetensi guru, memanfaatkan teknologi, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung, pembelajaran bahasa Arab dapat menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi para pelajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun