Para ahli pendidikan Islam berpendapat bahwa orang tua tidak boleh memberikan hukuman, kecuali dalam keadaan terpaksa. Tidak diperbolehkan juga menghukum dengan pukulan kecuali sebelumnya memberikan ancaman, untuk memperingatkan anak.Â
Hal tersebut karena hukuman dengan kekerasan akan memberikan efek negatif pada anak. Ibnu Khaldun menyampaikan bahwa anak yang terbiasa dididik dengan cara kekerasan dan kasar akan membuat anak menjadi lemah dan penakut, merasa sempit, Â hilang semangat, malas dan terdorong untuk berbohong karena takut terkena hukuman.
3. Memberi hukuman secara bertahap, dari yang ringan sampai yang keras. Â
Imam Al-Ghazali, Â menjelaskan bahwa orang tua harus memberikan respon yang sesuai terhadap kesalahan anak. Dan anak-anak harus diperlakukan sesuai dengan karakternya.Â
Orang tua harus mencari penyebab yang mendorong anak melakukan kesalahan, memperhatikan usianya, pengetahuannya, dan lingkungan sekitarnya. Setelah itu, baru bisa menentukan cara yang tepat untuk memberikan hukuman seperti apa terhadap kesalahan tersebut.Â
Cara Rasulullah SAW Mengatasi Kesalahan yang Dilakukan Anak
a. Â Menunjukkan kesalahan dengan mengarahkannya
Saat melihat anak melakukan kesalahan, orang tua perlu menyampaikan secara langsung koreksi atas kesalahan tersebut, dan menunjukkan bagaimana cara/ sikap yang benar.Â
b. Â Menunjukkan kesalahan dengan sikap lemah-lembut
Orang tua menunjukkan kesalahan anak dengan mencontohkan hal yang benar secara lemah lembut.Â
Seperti saat Rasulullah meminta ijin kepada Abdullah bin Abbas saat ingin memberikan gelas kepada para tamu yang lebih tua dari Abdullah bin Abbas. Rasulullah dengan lemah lembut mengatakan "apakah engkau mengijinkanku memberikan gelas ini kepada orang-orang yang lebih tua?"