Mohon tunggu...
Iis Neta Agustina
Iis Neta Agustina Mohon Tunggu... Guru - GURU

Iis Neta Agustina, lulusan S1-Kimia UPI Bandung tahun 2005, Guru Kimia di SMK PLUS YSB SURYALAYA, Tasikmalaya, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Uji Kualitatif Boraks pada Jajanan Sekolah dengan Menggunakan Kunyit

15 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 15 Januari 2023   21:24 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia apabila terhirup, terminum, termakan lalu masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah banyak. Makanan mengandung boraks yang dikonsumsi sedikit demi sedikit akan mengakibatkan terjadinya akumulasi bahan kimia boraks yang bersifat karsinogen dalam organ tubuh manusia seperti hati, otak, ginjaldan testis. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan. Bahkan hingga kejadian meninggal dunia dapat terjadi pada bayi dan anak kecil hanya dengan dosis toksin boraks dalam tubuh yang telah mencapailebih dari 5 gram. Sementara kematian pada orang dewasa dapat terjadi jika dosis toksinboraks sudah mencapai 10-20 gram. Batas aman penggunaan boraks pada makanan secara legal adalah 1 gram per 1 kilogram pangan (1/1000). Karena dampak bahaya karsinogennya terhadap kesehatan manusia maka Pemerintah secara resmi telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan tambahan dalam proses produksi makanan.

D. Identifikasi Boraks pada Makanan

Boraks biasanya digunakan oleh para prosusen makanan seperti bakso, mie, tahu, lontong, batagor, cilok, baso ikan dan lain-lain. Tujuan penggunaan boraks adalah untuk mengawetkan makanan dan memberikan tekstur kenyal pada makanan. Keberadaan boraks pada makanan dapat ditentukan melalui percobaan sederhana dengan menggunakan kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai indikator alami untuk mengetahui keberadaan boraks pada makanan. Kandungan kurkumin pada kunyit akan bereaksi dengan boraks menghasilkan kompleks kurkumin-boron dengan warna merah kecoklatan.


LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Pendahuluan

Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu untuk mengetahui keberadaan boraks dalam beberapa sampel makanan jajanan sekolah.

Penelitian dimulai denngan menyiapkan kunyit sebagai indikator alami untuk uji kualitatif boraks. Sampel yang digunakan adalah bakso, baso ikan, cilok, mie keriting, mie cirambay, tahu, sate aci, seblak dan sosis. Makanan tersebut diperoleh dari kantin sekolah dan para pedangang lain yang berjualan sekitaran sekolah.


Judul Penelitian

"UJI KUALITATIF BORAKS PADA JAJANAN SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN KUNYIT"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun