Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif

17 Oktober 2023   16:27 Diperbarui: 17 Oktober 2023   16:41 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G = Gali mimpi

J = Jabarkan rencana

A = Atur eksekusi

  1. Budaya Positif

Dari tahapan BAGJA di atas akan muncul pembiasaan-pembiasaan positif yang dikenal dengan Budaya Positif. Budaya positif ini akan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada murid dalam proses pembelajaran. Budaya positif juga mendorong murid untuk mampu berpikir, bertindak dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab.

Saya sebagai guru memiliki kewajiban untuk menerapkan budaya positif di sekolah. Dengan saya menerapkan budaya positif, maka akan menghasilkan suatu ekosistem sekolah yang penuh dengan suasana positif. Hal positif tersebut akan memiliki dampak yang besar dan akan mudah menular jika dilakukan secara konsisten serta dilakukan secara kolaborasi. Karena di sekolah murid dan guru memiliki karakter yang beragam, maka untuk mewujudkan budaya positif di sekolah kita harus mengetahui konsep-konsep inti budaya positif dalam penerapannya. Konsep-konsep inti dalam budaya positif di antaranya:

  1. Disiplin positif,

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Disiplin diri terkait nilai-nilai kebajikan universal yang saya dan murid yakini.

  1. Motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan),

Manusia dalam berperilaku atau bertindak tentu memiliki motivasi maupun alasan tersendiri. Motivasi tersebut bisa karena untuk menghindari rasa sakit atau ketidaknyamanan (hukuman) dan bisa juga karena ingin mendapatkan pengakuan berupa penghargaan. Motivasi ini merupakan motivasi eksternal. Saya sebagai guru harus bisa menumbuhkan motivasi dari dalam diri murid (internal), bukan motivasi berperilaku karena menghindari hukuman atau mendapatkan penghargaan.

Posisi kontrol restitusi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun