Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2

11 September 2023   20:47 Diperbarui: 11 September 2023   21:00 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2

Perkenalkan, saya Iin Nuraeni Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari UPT Satuan Pendidikan SDN Pekoren I Rembang Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan Demonstrasi Kontekstual Nilai dan Peran Guru Penggerak Modul 1.2. Angan dan cita-cita saya setinggi bintang di langit, saya  ingin terbang, walaupun tidak punya sayap, dan saya akan bermimpi untuk 3 tahun kedepan setelah saya lulus dari program guru penggerak ini.

Seorang guru penggerak harus memiliki komitmen berupa nilai nilai yang harus di pegang, pedomani dan diterapkan, karena didalamnya memuat kekuatan seorang guru dalam menerapkan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dan mewujudkan profil pelajar pancasila. Dengan kata lain nilai-nilai tersebut mutlak melekat pada sosok guru penggerak yakni, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid.

Berikut adalah gambaran diri saya di masa depan setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak;

Saya akan menjadi: 

  • Pemimpin Pembelajaran yang memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas baik di kelas, sekolah, maupun lingkungan masyarakat dengan menjalankan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu memanajemen waktu, membuat program sekolah, memperhatikan komponen pembelajaran seperti kurikulum sekolah baik intra maupun ekstra kurikuler sekolah, bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung, melakukan refleksi dan asesmen pembelajaran, pengembangan diri guru, menciptakan ekosistem yang kondusif antar stakeholder baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah sebagai bentuk upaya mensukseskan tujuan pembelajaran hingga tercapai kemerdekaan dalam belajar dan murid akan sampai pada selamat dan bahagianya.

  • Saya akan menjadi Coach Bagi Guru Lain yang siap bergerak dan menggerakkan, menemani dan menuntun rekan sejawat untuk menelaah proses pembelajaran yang dilakukan. Saya ingin memberdayakan diri saya melalui refleksi atas hasil-hasil pengalaman profesional dalam proses pembelajaran serta melakukan pengimbasan terhadap pelatihan yang telah saya ikuti kepada rekan sejawat agar mereka dapat mengambil pembelajaran, bisa ikut mengakses setiap informasi dan atau praktik baik yang pernah saya lakukan untuk kemudian mereka dapat mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.

  • Saya memiliki semangat yang sangat tinggi untuk mendorong kolaborasi, membuat perubahan di instansi dalam menggerakkan dan membuka ruang dialog positif antar guru dengan lebih banyak pemangku kepentingan lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah demi meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat membawa dampak positif pada murid.

  • Saya siap mengambil peran untuk mewujudkan kepemimpinan murid (Student Agency) dengan merancang pembelajaran yang dapat mengantarkan murid menjadi kompeten, mandiri, inovatif, aktif, mencintai, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta keyakinan untuk mencapai segala yang mereka mimpikan sehingga mereka berdaya dan turut aktif berkontribusi dan siap menjemput impian indahnya di masa depan.

  • Saya memiliki kemampuan untuk menggerakkan komunitas praktisi dengan menumbuhkan budaya belajar kolaboratif atau komunitas belajar profesional bersama para rekan guru di sekolah maupun sekolah lain. Komunitas belajar inilah yang menjadi wahana perjumpaan profesional para guru yang memungkinkan terjadinya dialog akademik, percakapan profesional, perencanaan strategis, diskusi teknis secara kolaboratif, terkait dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus membuahkan inovasi pembelajaran yang berdampak positif bagi murid.

Setelah menjalani peran sebagai guru penggerak selama 3 tahun, saya sangat berharap menjadi pendidik yang profesional, percaya diri, matang, dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan saya nilai-nilai sebagai guru penggerak

Guru Penggerak seperti apakah saya?

Saya adalah CGP yang memiliki komitmen tinggi dan semangat untuk memajukan dunia pendidikan baik di lembaga sekolah saya, dan pada umumnya pendidikan di negara tercinta Indonesia, dengan menerapkan nilai-nilai guru penggerak dalam kehidupan profesi saya dan menjalankan peran guru penggerak dengan maksimal demi mewujudkan profil pelajar pancasila dengan 6 ciri utama yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Nilai-nilai yang harus saya kuasai adalah:

  1. Mandiri

Mandiri berarti seorang guru penggerak:

a. Guru yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin bahwa dirinya memiliki potensi 

b. Guru yang memiliki tanggung jawab 

c. Guru yang memiliki inisiatif, terbuka dan mau mendengar saran dan kritik dari pengawas, Kepala Sekolah, sesama guru, dan peserta didik.

d. Guru yang menghargai waktu dan siap selalu dalam keadaan apapun.

e. Guru yang secara mandiri mengikuti berbagai pelatihan atau workshop, seminar, baik secara online maupun offline, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian sebagai pendidik.

f. Saya juga secara mandiri mengakses media sosial yang berkaitan dengan dunia pendidikan untuk memperoleh informasi baru seputar dunia pendidikan, pengembangan perangkat pembelajaran, media pembelajaran yang inovatif, desain, metode pembelajaran.

  1. Reflektif

Sebagai seorang guru, harus memiliki nilai reflektif yaitu mampu melakukan evaluasi diri terhadap hal positif atau negatif yang bisa digunakan untuk proses perbaikan di masa yang akan datang. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, guru tidak boleh merasa puas terhadap pembelajaran yang dilakukan, guru berani jujur mengakui kekurangan dirinya dalam hal pembelajaran.

Kegiatan yang saya terapkan diantaranya adalah: 

a) melakukan refleksi diri terhadap hasil penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik, 

b) Mengadakan evaluasi peserta didik dengan memberikan angket terkait proses pembelajaran yang telah berlangsung, melakukan dialog dengan siswa, meminta siswa untuk berkomentar, 

c) melakukan evaluasi dengan meminta pendapat kepala sekolah, rekan guru terkait kegiatan pembelajaran ataupun program sekolah yang telah dijalankan, dengan demikian akan didapatkan hal positif apa yang harus dipertahankan dan hal negatif yang  harus diperbaiki dan ditingkatkan di kemudian hari, serta melakukan umpan balik dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut.

  1. Kolaboratif

Sebagai seorang guru harus mampu membangun hubungan kerja yang baik dengan semua stakeholder di lingkungan sekolah. baik dengan kepala sekolah, rekan sejawat, wali/ orang tua siswa, paguyuban, komite sekolah dan dinas pendidikan untuk kemajuan sekolah. Kolaborasi ini sangat diperlukan dalam mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Kolaborasi mengandung makna sebagai usaha untuk menjalin kerjasama dalam menciptakan situasi yang saling mendukung demi pendidikan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Peran yang saya terapkan diantaranya adalah: 

a) Aktif berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru dalam menyusun program pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta berpihak pada murid, merencanakan kegiatan pembelajaran, serta melakukan refleksi pembelajaran.

b) Berkolaborasi dengan saling berbagi praktik baik pembelajaran yang telah dilakukan di kelas 

c) Berbagi praktek baik dengan rekan guru dengan melakukan pengimbasan terhadap pelatihan pengembangan diri yang telah diikuti 

d) Bekerja sama dengan wali siswa dalam memantau dan meningkatkan pembelajaran siswa.

  1. Inovatif

Saya adalah seorang guru yang inovatif, yaitu:

a) saya mampu membuat suasana kelas menjadi nyaman untuk belajar dengan menghias kelas bersama agar tidak nampak polos cat tembok saja dengan menempelkan berbagai instrumen kelas didalamnya seperti daftar piket, jadwal pelajaran, struktur organisasi kelas, zona kehadiran siswa, zona emosi, kata-kata motivasi, mading kelas, papan pajangan, dokumen portofolio siswa, dan lain sebagainya. 

b) saya mampu membuat solusi atau gagasan yang tepat terhadap setiap permasalahan yang ditemui dari hasil evaluasi atau refleksi di setiap kegiatan untuk dijadikan sebagai bahan perbaikan pada kegiatan atau pembelajaran berikutnya.

c). Saya mampu menemukan ide-ide atau gagasan baru tentang metode, media, dan suasana pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menyenangkan.

  1. Berpihak pada Murid

Berpihak pada murid berarti mengutamakan kepentingan siswa, menuntun dan menjadi fasilitator bagi siswa dalam proses pengembangan potensi dan karakter mereka.

Sebagai guru penggerak yang memiliki nilai berpihak pada murid, kegiatan yang saya lakukan adalah: 

a) Mampu menciptakan lingkungan/ suasana pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa serta kodrat alam dan zaman siswa.

b) saya mengetahui setiap karakteristik siswa baik secara kemampuan maupun gaya belajarnya. Hal inilah yang saya jadikan sebagai dasar pertimbangan dalam mendesain pembelajaran di kelas. 

c) menggalakkan program 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun) di lingkungan sekolah, dengan harapan akan menjadi pembiasaan peserta didik dimanapun mereka berada. 

d) Menyusun kesepakatan kelas, baik mengenai tata tertib kelas, piket kelas, dan atau kegiatan sosial lainya.

f) mendorong siswa untuk mengikuti  program ekstrakurikuler dan peserta didik bebas memilih kegiatan yang disenangi, 

g) Melakukan kegiatan literasi, budaya membaca 5 menit sebelum pembelajaran, membuat mading kelas dan siswa bebas berekspresi menuliskan apa yang ada dalam benaknya dan yang mereka rasakan  dalam sebuah buku catatan, dari sinilah saya mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan, dan dari tulisan ini saya bisa mengetahui sebab dan akibat yang muncul, dengan demikian saya bisa mencari penyelesaian, dan seandainya membutuhkan beberapa pihak agar segera saya tindak lanjuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun