Judul : The Quinsha Matter
Mengapa aku mencintai profesiku sebagai Guru?
Apa saja tantangan yang aku hadapi?
Apa saja konsep Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan?
Salah satu konsep yang dikenalkan oleh Ki Hajar Dewantara adalah momong, among, dan ngemong yang kemudian dikembangkan menjadi tiga prinsip kepemimpinan di Taman Siswa: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Pada dasarnya, konsep-konsep pendidikan itu mengutamakan cinta dan kasih sayang.
Aku seorang guru Sekolah Dasar, Sekolah Dasar ya pastinya semua aspek pembelajaran dan pendidikan adalah modal dasar untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Banyak kenangan dan peristiwa yang mebuat aku begitu mencintai profesiku ini, dan aku bangga dengan profesi ini.
Aku bersyukur sampai saat ini ketika aku membuat tulisan ini, masih berjalan baik dan anak-anak bisa menerima dan belajar dengan nyaman
Aku sudah membuat komitmen dengan anak-anak yaitu "apa yang kalian lakukan kalau bu guru tidak masuk atau terlambat datang" mereka sepakat akan mengisi kekosongan dengan aktivitas pembelajaran seperti biasanya, diawali berdoa, literasi dengan menulis cerita kegiatan sehari-hari, atau menulis cuplikan dari buku yang mereka ambil dan baca di sudut baca yang ada di kelas kami. Kegiatan ini sudah aku tanamkan sejak lama, untuk melatih tanggung jawab dan kemandirian pada mereka, karena kami guru pun manusia biasa, bisa saja ada kepentingan yang tidak bisa di tinggalkan.
Dulu, Guru harus di gugu dan di tiru, tapi kini setelah pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan pola pikir manusia semakin modern, kita ubah pola pendidikan agar siswa memiliki kebebasan dalam berpendapat, dengan slogan Merdeka Belajar, siswa dan guru bisa melaksanakan metode ini dengan konsep yang baik dan benar. Kini guru harus menghamba pada siswa, agar apa yang ingin kita sampaikan bisa di terima oleh siswa dengan mencari dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menentukan metode yang terbaik buat mereka.
Setiap perjalanan akan menemukan kemudahan dan kesulitan, peristiwa demi peristiwa akan membuat kita menjadi lebih dewasa dan profesional.
Suatu pagi aku datang terlambat, karena ada kegiatan yang tidak dapat aku tinggalkan dan wakilkan oleh orang lain. Sepanjang perjalanan dari rumah ke sekolah, aku selalu mengkhawatirkan satu siswaku yang spesial.