"Terimakasih ibu", dekapanku semakin erat.
Aku gak mau kehilangan dia, yang sangat mengerti aku, yang selalu ada di kala aku kesepian, dan selalu menghibur ketika aku sedih.
Kini hari-hariku penuh warna, apalagi setelah hadirnya adik kecil yang lucu, aku selalu menjaganya, dan bahkan mengajaknya bermain kalau Ibu sedang sibuk.
Ibu bukan hanya semata seseorang yang mengandung dan melahirkan kita, tetapi seseorang yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatiaanya, ibu bukan hanya sosok yang sama DNA dengan kita, tetapi seseorang yang menyayangi kita dengan sepenuh hati dan jiwa, Ibu bukan hanya hubungan biologis saja, tetapi bisa menjadi sosok yang membanggakan, yang menemani, yang mau berbagi kehidupannya dengan kita.
Dia, walaupun bukan ibu biologisku, bukan yang mengandung ku, bukan yang melahirkan aku, tetapi kasih sayang dan cintanya tak pernah setengah hati.
Tidak kita pungkiri, banyak ibu kandung yang menelantarkan anaknya, bahkan membunuh sebelum dia lahir, jadi bersyukurlah selalu, Tuhan masih memberi kita seseorang yang begitu kasih dan sayang kepada kita, hormatilah, sayangilah, dan cintailah dia seutuhnya.
Walau banyak hadiah yang aku berikan padamu, tak sebanding dengan kasih sayangmu yang tulus.Terimakasih Ibu, yang sudah menginpirasi banyak hal. Kasih dan sayangmu tak ku ragukan lagi. Selalu aku dengar, banyak doa yang terucap dari bibirmu untukku. Kini setelah aku menjadi ibu, aku mengerti betapa besar cinta seorang ibu kepada anak-anaknya. Hanya doa yang bisa aku panjatkan, semoga Tuhan membalas semua kebaikannmu, dan selalu melindungi sepanjang perjalanan hidupmu. amiin". Â
#BuatIbukuTercintaNenahMaemunah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H