“Kok bisa terjadi tabrakan, Nak?” tanya Bu Salam.
Lia dengan nada bersalah menjelaskan sehingga terjadi tabrakan.
“Sepeda saya bagaimana?” tanya Sirpa.
Rara mengecek sepeda Sirpa. “Aman Sirpa!”
Sirpa yang mendengar hal tersebut merasa lega. Ternyata, Sirpa juga membawa kabur sepeda kakaknya yang duduk di Kelas 6 yang merupakan kakak kelas Lia dan Rara.
Lia juga teringat kejadian tadi dan membuatnya menyesal. Tadi dia juga tidak pamit ke Ibunya. Lia juga abai ketika diingatkan oleh Rara untuk hati-hati. Di satu sisi, Rara pun menyesal telah protes ke Ibu tadi.
“Anak-anak, lain kali kalua mau keluar harus seizin orang tua, ya. Jangan suka abai akan nasihat orang tua. Apalagi tentang kebaikan. Sekarang kalian boleh pulang. Nih, mangganya untuk kalian. Kebetulan tadi Bapak habis mengambil mangganya. Jadi, kalian bawa aja, ya,” kata Bu Salam dengan tersenyum dan membagikan kantong plastik ke Lia, Rara, dan Sirpa yang berisi beberapa mangga. Mereka pun pamit dan kembali ke rumah mereka masing-masing. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H